BERITACIKARANG.COM, KEDUNGWARINGIN – Terkait dengan banjir yang menenggelamkan rumah warga dan bangunan pendidikan di Kecamatan Kedungwaringin, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Aspuri menjelaskan jika banjir yang terjadi akibat luapan dari sungai Citarum yang tinggi debit airnya.
Pihaknya pun telah menegaskan, bahwa kondisi ini adalah siaga 1 sejak Sabtu (12/11) lalu.
“Ini karena luapan air dari Sungai Citarum. Artinya, ini banjir adalah air kiriman akibat dibukannya pintu Saguling. Ya begini lah akibatnya,” kata Aspuri saat ditemui di lokasi banjir di Kp. Bojong, Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungwaringin, Senin (14/11) pagi.
Ia menjelaskan bahwa sejak pagi hari, aparat Kecamatan Kedungwaringin dan Desa Bojongsari, siaga di sekitar lokasi dan mendirikan posko. Sementara itu pihak BPBD Kabupaten Bekasi sejak pukul 03.00 WIB, telah menurunkan lima unit perahu karet di lokasi ini untuk mengevakuasi warga ke daratan, khususnya bagi warga yang berada di Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungwaringin, dan warga yang tinggal di Desa Labansari, Kecamatan Cikarang Timur.
“Sudah kita siapkan semua untuk evakuasi warga. Sudah kita terjunkan juga relawan. Dan rata-rata sudah terevakuasi semua,” ucapnya.
Tambah Aspuri, korban banjir ini rata-rata tinggal di rumah warga atau kerabat lainnya yang tak terkena banjir. Sehingga, pihaknya tak mendirikan tenda pengungsian. Namun posko-posko kesehatan telah disiapkan pihak puskesmas setempat.
“Kondisi di sini memang selalu terjadi setiap Sungai Citarum meluap,” kata dia.
Meskipun demikian, hingga kini pihaknya belum memiliki total berapa banyak Kepala Keluarga (KK) dan berapa ribu rumah yang terendam air limpasan Sungai Citarum itu.
“Semua pihak desa dan kecamatan yang mengalami bencana ini masih melakukan pendataaan. Belum direkap mas. Nanti yah kalau sudah lengkap,” tandasnya. (BC)