BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Memperingati Hari Sumpah Pemuda, Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi menilai kegiatan kepemudaan di Dinas Budaya, Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Bekasi mandul.
Pasalnya, hingga kini tidak terlihat kegiatan atau realisasi pembinaan untuk para pemuda atau organisasi kepemudahaan yang ada di Kabupaten Bekasi dari instansi tersebut.
Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi, Mulyana Muhtar sangat menyayangkan akan kinerja bidang Kepemudaan di Disbudpora lantaran tidak transparan dan tak pernah melakukan sharing ke Komisi II terkait dengan urusan kepemudaan.
Padahal, kata Mulyana, para pemuda wajib mendapat perhatian serius karena mereka adalah masa depan bangsa. “Tidak kelihatan (bagian-) kepemudaan kegiatannya apa. Sunyi saja, anggarannya juga. Kami Komisi II tidak tahu jumlahnya berapa dan realisasinya bagaimana,” ucapnya, Minggu (28/10).
Bahkan, sambungnya, selama lebih dari empat tahun lebih dirinya menjabat sebagai Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi, Mulyana juga mengaku belum pernah sama sekali menerima audiensi organisasi kepemudaan dan Disbudpora. Padahal, setiap tahunnya kegiatan untuk bidang kepemudaan di instansi tersebut selalu dianggarkan.
“Kaya KNPI ,Pramuka, Karang Taruna dan lain sebagainya, sampai sekarang belum pernah ada yang datang ke Komisi II untuk melakukan audensi secara politik ke DPRD,” ungkapnya.
Oleh karenanya, dalam waktu dekat Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi akan segera memanggil pihak Disbudpora untuk mempertanyakan terkait sudah sejauh mana melakukan pembinaan kepada para organisasi kepemudaan dan realisasi anggarannya.
“Kita akan panggil pihak Dibudpora dalam waktu dekat ini untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatanya,” kata dia.
Selain itu Mulyana juga meminta para organisasi kepemudaan yang ada di Kabupaten Bekasi bisa lebih proaktif dengan mendatangi Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi dan beraudiensi sehingga bisa diketahui sepinya kegiatan kepemudaan itu persoalannya apa.
“Kalau memang mereka eksis, datang ke komisi kita, audensi. Sehingga bisa dikomunikasikan dalam dukungan politik dan gagasan-gagasan mereka juga bisa terimplementasi,” tandasnya. (BC/SAR)