BERITACIKARANG.COM, TAMBUN SELATAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi menyesalkan terjadinya peristiwa tawuran pelajar antar sekolah yang menewaskan salah seorang siswa dengan inisial MR (13) di Tambun, Kamis (02/06) kemarin.
BACA : Tawuran Pelajar, Siswa SMPN 3 Tambun Selatan ditemukan Tewas
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, Dede Iswandi sangat menyayangkan terjadinya tawuran pelajar itu. Ia mengatakan bahwa pihaknya akan membawa masalah ini ke rapat komisi dan akan secepatnya berkoordinasi dengan dinas pendidikan dan sekolah terkait.
“Saya dari pagi coba menghubungi Kepala Dinas Pendidikan, Pak MA Supratman untuk mengklarifisikasi masalah ini tetapi dari tadi tidak dapat dihubungi. Mungkin dia lagi sibuk sehingga tidak diangkat-angkat. Pak Ridwan, Kabid SMP Dinas Pendidikan juga sama,” kata Dede, Jum’at (03/06).
Menurut dia, dengan adanya tawuran pelajar ini merupakan pekerjaan rumah (PR) besar bagi semua perangkat pendidikan di daerah serta stakholder di Pemerintahan Kabupaten Bekasi.
“Ini menyangkut persoalan moral dan saya rasa sudah cukup memprihatinkan. Permasalahnnya sekolah sebagai lembaga pendidikan selama ini lebih terkesan hanya fokus dibidang formalistik saja, hanya menggugurkan kewajiban saja, tidak menyentuh hal-hal yang sifatnya itu substansif. Ini baru yang terekspose, dan saya yakin masih banyak kasus lainnya yang tidak tersekpose seperti kasus asusila dan lain sebagainya,” ucapnya.
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi lainnya, Fatmah Hanum berpendapat jika perilaku sadisme yang dilakukan oleh remaja saat ini memang meningkat dan salah satu penyebabnya lantaran tidak adanya perda yang dibuat oleh pemerintah yang menyangkut keluarga serta perlindungan anak.
“Game online juga bisa jadi salah satu penyebabnya karena sekarang kan di kita tidak ada regulasinya termasuk konten internet sehat juga sekarang seolah-olah hilang, sudah kurang digalakkan oleh pemerintah padahal itu perlu, jangan sampai kasus ini akhirnya bertambah lebar tetapi kita masih diam ditempat saja,” katanya.
Ia mengaku, masalah tawuran ini akan terus menjadi perhatian pihak di DPRD, khususnya di Komisi IV karena memang banyak juga masukan dan keluhan dari para orang tua dan masyarakat terkait perilaku siswa akhir – akhir ini yang kadang di luar kendali. (DB)