BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bekasi, Yudhi Darmansyah menyoroti persoalan lumpur yang timbul akibat pengerjaan proyek galian pipa PDAM Tirta Bhagasasi di Jl. Raya Cikarang – Cibarusah tepatnya di Desa Sukadami, Kecamatan Cikarang Selatan, Kamis (23/11) pagi.
“Proyek ini kan dilakukan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Nah seharusnya jangan sampai proyek ini justru menjadi sesuatu yang mengganggu masyarakat. Ini harus di evaluasi,” kata Yudhi Darmansyah, Jum’at (24/11) sore.
Evaluasi yang perlu dilakukan, kata dia, tentunya harus dilakukan secara menyeluruh oleh stake holder terkait lainnya, khususnya dalam hal perencanaan. Karena selain terdapat pipa PDAM, di jalur tersebut juga ada kabel fiber optik, kabel listrik, pipa gas dan lain sebagainya.
“Sehingga kedepan yang perlu dilakukan adalah bagaimana agar pemasangan pipa dan kabel itu tidak mengganggu masyarakat khususnya pengguna jalan lagi. Misalnya, adalah dengan membuat gorong-gorong, drainase dan galian pipa yang besar agar nantinya tidak ada lagi galian-galian yang mengganggu masyarakat khususnya pengguna jalan,” tuturnya.
Apalagi, sambungnya, pipa dan kabel yang ditanam ada usianya dan pasti akan menjadi persoalan lagi ketika pipa atau kabel tersebut mencapai batas usianya. “Berhubung jalur tersebut juga nantinya akan dilakukan pelebaran jalan maka itu harus dirancang dari sekarang. Pelebaran itu sudah sepatutnya bukan hanya memikirkan badan jalan, tetapi juga sarana penunjangnya. Itu harus include, seperti gorong-gorong atau drainase dan tempat pipa serta kabel agar tidak merusak infratsruktur jalan lagi,” kata Yudhi.
Ditambahkan olehnya, kondisi yang sama juga perlu dilakukan di jalur lainnya, baik jalur yang menjadi kewenanangan Kabupaten, Provinsi ataupun pusat.
Diberitakan sebelumnya, selain mengganggu arus lalu lintas, luberan lumpur dari galian pipa PDAM ini juga sempat membuat warga sekitar panik dan resah. Warga khawatir lumpur masuk ke permukiman.
Salah seorang pengguna jalan, Abdul Latif mengaku kecewa dengan adanya insiden ini. “Jelas mengganggu mas. Ini kan jam berangkat kerja dan bikin macet. Kenapa harus dikerjakan saat jam berangkat kerja sih,” keluhnya.
Sementara itu seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya mengatakan selain khawatir masuk ke pemukiman warga, lumpur tersebut juga berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas. “Kalau lumpur masuk ke rumah warga dan ada yang jatuh terkena lumpur yang licin siapa yang tanggung jawab?” tanyanya dengan nada kesal.
Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi, Usep Rahman Salim mengatakan lumpur tersebut menyembur akibat adanya kesalahan teknis pengeboran saat proses pemasangan pipa PDAM oleh petugas tadi malam.
“Itu kesalahan teknis karena pemasangan yang biasanya dilakukan satu, itu kita lakukan dua karena izinnya hanya diperbolehkan sampe jam 11 malam” kata Usep Rahman Salim
Adapun lumpur, kata dia, menyembur karena pekerjaan pemasangan pipa di galian tersebut tidak dilakukan secara manual melainkan menggunakan peralatan dan teknik HDD (Horizontal Direktional Drilling) oleh PT. Moya Bekasi Jaya selaku pelaksana proyek.
“Karena waktu mepet akhirnya keburu macet dan pipa tidak bisa ketarik,” ucapnya.
Meski demikian, sambungnya, saat ini petugas dilapangan sudah membersihkan lumpur tersebut dan sambungan air untuk pelanggan pun sudah berjalan normal. “Sudah ngalir lagi dan kondisi jalan pun sudah normal kembali,” kata Usep. (BC)