BERITACIKARANG.COM, TAMBUN SELATAN – Masyarakat Kabupaten Bekasi diharapkan ntuk tidak terpaku pada satu jenis makanan pokok, namun terdorong juga untuk mengkonsumsi bahan pangan lain sebagai pengganti makanan pokok yang selama ini dikonsumsi. Ubi dan talas, misalnya, bisa menjadi bahan pangan sebagai pengganti nasi dan terigu.
Ajakan ini disampaikan Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan di Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi, Yeta Hendriwideta saat menggelar acara Gerakan Konsumsi Pangan Non Beras & Non Terigu di Halaman Kantor Desa Tambun Kecamatan Tambun Selatan, Rabu (04/09) pagi.
“Mengkonsumsi makanan pokok selain beras dan terigu ini penting terutama dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat sehingga nutrisi yang diterima tubuh juga bervariasi dan seimbang,” kata Yeta Hendriwideta.
Pasalnya, kata dia, dari hasil survei di lapangan ternyata mayortitas masyarakat Kabupaten Bekasi mengkonsumsi jenis makanan import, sementara keinginan untuk mengkonsumsi makanan lokal, terutama buah dan sayur mayur masih kurang.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi, Agus Trihono mengatakan dengan mengurangi Konsumsi Pangan Non Beras & Non Terigu secara tidak langsung makanan yang dikonsumi masyarakat Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA).
“Makanya kita dorong hal itu sekaligus untuk mengurangi kolestrol dengan menurunkan jumlah konsumsi beras dan terigu pertahunnya,” kata dia.
Sementara itu Camat Tambun Selatan, Iman Santoso mengatakan kegiatan yang dilakuka Dinas Ketahanan Pangan tentunya dapat menumbuhkembangkan produk-produk rumah tangga berbahan dasar non beras dan terigu.
“Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini, dimana kegiatan ini tentunya bisa menumbuhkembangkan produk-produk rumah tangga yang berbahan dasar ikan, ubi, tempe, buah atau pun yang lainnya serta tidak terpaku pada satu jenis makanan pokok yakni beras karena makanan yang lainnya juga tentu mengandung gizi yang sangat tinggi,” kata Iman. (BC)