Distributor Tarik Minyak Goreng Kemasan Lama di Pasar Cikarang

Sejumlah calon pembeli saat menyambangi toko sembako untuk membeli minyak goreng kemasan di Pasar Cikarang, Senin (31/01).
Sejumlah calon pembeli saat menyambangi toko sembako untuk membeli minyak goreng kemasan di Pasar Cikarang, Senin (31/01).

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA  – Distributor minyak goreng kemasan yang menyuplai ke sejumlah pedagang di Pasar Cikarang melakukan penarikan barang dan akan mengganti dengan barang baru dengan harga penjualan yang menyesuaikan dengan harga patokan pemerintah sebesar Rp 14 ribu perliter.

Akibatnya, terjadi kelangkaan minyak goreng kemasan. Sejumlah ibu rumah tangga yang akan membeli minyak goring kemasanan dilanda kekecewan. Sebab, para pedagang di Pasar Cikarang saat ini hanya menyediakan minyak goreng curah dengan harga sekitar Rp 18.300,-/liter serta minyak goreng non subsidi.

Bacaan Lainnya

“Saya nyari minyak sayur yang ada diskon (subsidi dari pemerintah-red),” kata Wati (44) salah seorang pengunjung Pasar Cikarang, Senin (31/01).

Lantara ketersedaiaan minyak goreng kemasan telah ditarik distributor, warga Desa Cikarang Kota, Kecamatan Cikarang Utara ini terpaksa membatalkan niatnya untuk berbelanja di pasar tersebut.

“Saya belum pernah pakai minyak curah. Disini stoknya kosong jadi mau nggak mau beli meinyaknya sampai ada minyak diskonan lagi,” kata ibu tiga anak ini.

Selain minyak goreng curah, beberapa pedagang di Pasar Cikarang Cikarang juga menyediakan minyak goreng kemasana non subsidi. Hanya saja produknya tidak laku di pasaran lantaran harganya di atas Rp 20 ribu/liter.

“Distributor udah menarik produknya jadi saya gak jualan minyak kemasan (subsisdi). Ada minyak goreng non subsidi ya gak laku. Palingan orang mentok-mentok nyarinya minyak curah,” kata Yayah, salah seorang pedagang sembako.

Pedagang lainnya, Lestari berharap ketersediaan minyak goreng kemasan di tempatnya dapat segera normal. Sebab akibat adanya penarikan produk dari distributor juga berimbas terhadap menurunnya penjualan kebutuhan sembako lainnya.

“Dampaknya besar banget, kita gak bisa jualan minyak goreng jadi orang nyari di tempat lain. Soalnya kan selain beli minyak goreng biasanya pelanggan juga beli kebutuhan lainnya. Kalo di toko saya penjualannya menurun hingga lima puluh persen. Banyak pelanggan yang nggak jadi belanja,” kata dia. (ben)

Pos terkait