BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mengindikasikan delapan kasus difteri ditemukan di Kabupaten Bekasi. Selain Kabupaten Bekasi, 23 kasus difteri juga terdapat di Kota Bekasi. Jumlah tersebut melengkapi kasus difteri di Jabar menjadi 224 kasus dari 23 kabupaten/kota. Sebanyak 15 orang di antaranya meninggal dunia.
Kepala Dinas Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti memastikan delapan kasus difteri di Kabupaten Bekasi tidak terbukti. Setelah diperiksa lebih lanjut, penemuan kasus tersebut dinyatakan negatif.
“Jadi memang sebelumnya di Kabupaten Bekasi ditemukan delapan kasus, tapi itu suspek atau baru diduga terjangkit. Tapi setelah diperiksa lebih lanjut, tidak ada atau negatif,” kata Sri Enny Mainiarti, Selasa (09/01).
Dikatakan Enny, delapan kasus ini menimbulkan indikasi menyerupai difteri. Berdasarkan pemeriksaan dokter spesialis setempat, pasien suspek difteri ini mengeluhkan sakit pada tenggorokan kemudian terjadi pembengkakan pada kelenjar leher.
“Jadi pasien mengeluh sakit saat menelan, kemudian ada bercak putih lalu ada pembengkakakn kelenjar leher sehingga lehennya gemuk. Dokter kemudian menduga ini difteri, kemudian dilihat melalui pemeriksaan lebih lanjut, kami nyatakan negatif,” ucapnya.
Delapan pasien suspek difteri tersebut, kata Enny, masih berusia sekolah yakni di bawah 7-15 tahun. “Asalnya dari Sumberjaya Tambun Selatan, kemudian ada juga Cikarang Barat dan Timur. Namun dengan ini kami pastikan tidak ada difteri ditemukan di Kabupaten Bekasi. Kami juga tidak bisa menyebut Kabupaten Bekasi sebagai endemis difteri karena tidak terbukti,” kata dia. (BC)