BERITACIKARANG.COM, SUKATANI – Anggota DPRD Kabupaten Bekasi hasil Pergantian Antar Waktu (PAW) dari Fraksi Partai Demokrat, Abdul Basith mempertanyakan output dari penyelenggaran Pekan Raya Bekasi (PRB) yang selama ini rutin digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi tiap tahunnya.
BACA: Gunakan Stadion Mini Sukatani, Penyelenggaraan Pekan Raya Bekasi Tuai Protes
“Selama ini kegiatan PRB masih terkesan seremonial belaka tanpa arah yang jelas khususnya dalam mendongkrak perekonomian masyarakat kita di bidang UMKM. Bahkan lebih mirip pasar malam dibanding pameran pembangunan,” kata Abdul Basith, Kamis (25/10) malam.
Oleh karenanya, pada penyelenggaraan PRB tahun ini yang rencananya akan digelar pada tanggal 02-11 November mendatang di wilayah Kecamatan Sukatani, sudah sepatutnya produk-produk lokal yang diproduksi oleh masyarakat setempat dikedepankan.
“Mereka (para pelaku UMKM-red) juga harusnya diberi pembekalan pasca kegiatan apakah dengan bantuan permodalan ataupun pemasaran agar kedepannya usaha mereka juga berkembang dan lebih baik lagi,” ucapnya.
Dengan demikian, ada output yang jelas dari setiap kegiatan ini dan betul-betul memiliki dampak yang dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat, khususnya terhadap perekonomian mereka.
Selain itu, anggota legislatif dari Daerah Pemilihan (Dapil) V Kabupaten Bekasi yang mencakup wilayah Muaragembong, Pebayuran, Sukatani, Kedungwaringin dan Sukakarya itu juga mendesak agar pengujung ber-KTP Kabupaten Bekasi tak dikenai biaya masuk.
“Berkaca dari penyelennggaraan sebelumnya, saya juga tentunya berharap pihak penyelenggara menggratiskan tiket masuk bagi masyarakat, minimal masyarakat yang ber-KTP Kabupaten Bekasi mengingat kegiatan ini juga sudah didanai oleh APBD,” tandasnya. (BC)