BERITACIKARANG.COM, TAMBUN SELATAN – Tim Densus 88 bersama Polres Metro Bekasi Kabupaten mengembangkan kasus penangkapan terhadap terduga teroris MI di Cikarang Selatan dan langsung melakukan penggerebekkan terhadap tempat tinggalnya di Taman Tridaya Indah 2, Blok A5, Desa Tridaya Sakti, Kecamatan Tambun Selatan, Minggu (13/05) sore sekitar pukul 15.40 WIB.
Putra, tetangga tempat tinggal MI menjelaskan yang tinggal di rumah itu ada 5 orang. Terdiri dari menantu cowok ayah, istri dari MI, Naomi, lalu tiga anaknya, satu laki-laki, dan dua wanita. Sedangkan MI dengan Naomi sudah bercerai dan tidak tinggal di rumah tersebut.
“Orangnya (MI) memang tertutup. Selalu di dalam rumah terus, jarang bergaul. Belum tahu kalau itu keluarga terduga teroris,” kata dia.
Sedang Agus, Ketua RT setempat menyatakan, kalau di sini keluarga MI ngontrak jalan 2 tahun. Dirinya mengakui, keluarga tersebut pergaulannya tertutup. Hanya saja dengan dirinya yang sering berkomunikasi.
“Kegiatan kerja selama ini terduga teroris (MI) itu saat setelah pindah pertama kerja di Hotel Cikarang sekitar setahun. Tak lama saya tanya lagi kerja di SMK Perhotelan di Serang, punya orang tuanya,” jelas Agus.
Kapolsek Tambun, Kompol Rahmat Sujatmiko menuturkan pengerebakan ini merupakan pengembangan diduga ada kaitannya dengan JAD dan hasil dari penangkapan terduga teroris di Cikarang Selatan beberapa waktu lalu.
“Temuan sampai saat ini belum diketahui (karena-red) datanya ada di Densus,” kata Kompol Rahmat Sujatmiko.
Diberitakan sebelumnya, Seorang terduga teroris berinisial MI alias AB ditangkap Detasemen Khusus Anti Teror 88. Terduga ditangkap di rumah orang tuanya di Kampung Cijambe, Rt 07/04 Desa Sukadami Kecamatan Cikarang Selatan, Minggu (13/05) pagi sekitar pukul 7.30 WIB.
Diduga penangkapan ini merupakan pengembangan dari ditangkapnya empat terduga teroris di sekitar Stasiun Tambun, beberapa waktu lalu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, terduga teroris yang ditangkap di Cikarang Selatan ini merupakan bagian dari kelompok JAD Jabodetabek. MI diduga kuat memiliki ikatan dengan napi teroris, KR dan NS.
MI diduga terlibat dalam melakukan pelatihan semi militer di Sukabumi serta melakukan perencanaan amaliyah di sejumlah pos polisi di wilayah Bogor, Bandung, Jakarta dan Mako Brimob Kelapa Dua Depok.
Aksi ini dilakukan dengan sistem hit and run menggunakan senjata, panah yang busurnya dilengkapi bom serta pisau komando.
Penangkapan ini dilakukan berdasarkan pemantauan Initelijen selama empat bulan terhadap kelompok Kholid cs dgn aktivitas perencanaan amaliyah. Dari hasil pemantauan, diketahui kelompok tersebut melakukan berbagai persiapan di antaranya pengumpulan bahan peledak, pembelian panah, idad dan pelatihan semi militer di sejumlah lokasi di Sukabumi dan Cileungsi.
Penangkapan ini dibenarkan oleh Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kombespol Candra Sukma Kumara. Hanya saja, Kapolres belum dapat memberi keterangan lebih lanjut.
“Benar ada penangkapan, proses selanjutnya masih dilakukan. Sementara kami melakukan pengamanan di sekitar lokasi penangkapan,” ucapnya. (BC)