BERITACIKARANG.COM, SETU – Penjabat (Pj) Bupati Bekasi Dani Ramdan disebut sebagai Kepala Daerah pertama di Kabupaten Bekasi yang turun ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng di Kecamatan Setu.
Hal ini disampaikan Kepala Desa Burangkeng, Nemin usai mendampingi Dani dan unsur Forkopimda melakukan Jum’at Kelililing di TPA Burangkeng dan berdialog dengan warga di wilayah setempat terkait keberadaan TPA tersebut.
“Sepanjang sejarah adanya TPA di Desa Burangeng baru ada Kepala Daerah yang mau terjun langsung ke lapangan (TPA Burangkeng-red) bahkan sekaligus membawa Forkopimda melihat langsung kondisi TPA yang sudah kritis dan mau mendengarkan keluh kesah warga,” kata Nemin.
Menurutnya, langkah yang dilakukan Dani Ramdan sangat tepat. Sebab, pembenahan TPA Burangkeng membutuhkan kolaborasi dari seluruh jajaran Forkopimda. Terlebih persoalan di TPA Burangkeng sudah membuat masyarakat resah lantaran permasalahan yang ditimbulkan tidak sekali atau dua kali terjadi.
“Memang harus ada politik good will dari Pimpinan Pemerintah Daerah, baik Bupati Bekasi maupun Ketua DPRD. Karena Bupati mau seperti apapun kalau tidak didukung oleh DPRD ya tidak akan tercapai, begitu pun keinginan DPRD kalau tidak ada sinkronisasi tidak akan tercapai juga,” ungkapnya.
Kendati belum semua keluh kesah warga yang telah disampaikan terealisasi, Nemin mengaku bersyukur sudah ada itikad dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi untuk memperhatikan kondisi TPA Burangkeng.
“Sudah ada jawaban saja kita bersyukur, artinya sudah ada kemajuan daripada sebelum-sebelumnya mandeg, kagak pernah ada kemajuan. Saya juga heran, kok kenapa malah Pj Bupati yang notabene bukan dipilih oleh rakyat yang justru peduli dengan rakyatnya tetapi Bupati-bupati sebelumnya yang dipilih oleh rakyatnya justru kurang peduli. Makanya bilangin ke Mendagri Kepala Desa Burangkeng minta Dani Ramdan jangan diganti,” kata dia.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bekasi berencana untuk membuka akses jalan baru menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng. Hal ini untuk menghindari terjadinya antrian truk sampah yang mengular hingga pemukiman warga.
Demikian disampaikan Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan saat melakukan kegiatan Jumat Keliling (Jumling) bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di TPA Burangkeng, Jumat (03/02). Pada kesempatan itu, Dani turut menggelar dialog interaktif bersama masyarakat sekitar terkait permasalahan sampah di TPA yang sudah overload dan kerap menjadi perbincangan.
“Banyak yang dikeluhkan masyarakat, salah satunya juga tentang jalan umum. Nanti bersama Dinas SDABMBK yang akan membangunkan jalan keliling area belakang samping jalan tol, supaya truk buang sampah ke arah sana, bulan ini akan diukur mungkin telatnya setelah lebaran dilakukan kontruksi,” kata Dani.
Dihadapan warga, Dani menegaskan bahwa pada tahun ini Pemerintah Kabupaten Bekasi berencana akan memperluas lahan TPA Burangkeng seluas 2,1 hektar sebagai langkah jangka pendek. Namun, pihaknya mengaku saat ini masih menunggu Kantor Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) untuk penetapan harga lahan.
“Langkah jangka pendeknya tahun ini ada peluasan lahan seluas 2,1 hektar itu bisa sampai 1 hingga 2 tahun kedepan, kami mohon bantuannya tentu harga akan kami upayakan bersama KJPP, agar bisa segera direalisasikan ditahun 2023 ini,” ujarnya.
Hal tersebut diyakininya masih belum cukup. Menurutnya, perluasan lahan TPA Burangkeng bukan menjadi satu-satunya solusi untuk mengatasi kelebihan daya tampung atau overload, akan tetapi diperlukan juga pembenahan pengelolaan, termasuk menerapkan teknologi pengolahan sampah.
“Tahun depan sebagai langkah jangka panjang kami akan melakukan perluasan lagi seluas 5 hektar, tetapi polanya tidak menumpuk sampah seperti ini namun kita akan buatkan pabrik pengolahan diarea ini” pungkasnya.
Ia menginstruksikan kepada dinas terkait untuk membantu masyarakat terkait keluhan-keluhan yang dialami, seperti Dinas Kesehatan untuk memberikan akses pelayanan kesehatan, Dinas Perkimtan untuk membangun Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), serta Dinas Sosial untuk membantu kesejahteraan sosial baik bagi lansia rentan maupun anak-anak. (dim/riz)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS