Baru Setahun Dibangun Rusak, Pj Bupati Bekasi Dorong Penggunaan Teknologi dalam Pembangunan Infrastruktur

Anggota Unit Keamanan dan Keselamatan Satuan Lantas Polres Metro Bekasi saat mengurug lubang di Jalur Inspeksi Kalimalang ruas Tegal Gede – Cibitung tepatnya di Kp. Pasir Limus, Desa Wangun Harja, Kecamatan Cikarang Utara, Jum’at (10/01) pagi.
Anggota Unit Keamanan dan Keselamatan Satuan Lantas Polres Metro Bekasi saat mengurug lubang di Jalur Inspeksi Kalimalang ruas Tegal Gede – Cibitung tepatnya di Kp. Pasir Limus, Desa Wangun Harja, Kecamatan Cikarang Utara, Jum’at (10/01) pagi.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bekasi dinilai tidak bisa hanya mengandalkan pembangunan konstruksi dengan cara biasa. Terlebih, tonase kendaraan berlebih dan tanah yang kondisinya labil kerap menjadi pemicu jalan di Kabupaten Bekasi cepat rusak.

Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengatakan insfratruktur harus menjadi perhatian dan jangan sampai menghambat pergerakan roda perekonomian warga Kabupaten Bekasi. “Insvestasi kita terhadap jalan harus diperhitungkan jangan sampai setahun dua tahun sudah rusak,” kata Dani Ramdan, Kamis (26/08).

Bacaan Lainnya

Oleh karena itu, kedepannya diperlukan inovasi dalam pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bekasi. Salah satunya dengan dukungan teknologi mumpuni. Terlebih, kualitas jalan yang kuat dan memadai akan menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Bekasi di 2022.

“Saya menginstruksikan di 2022 dinas terkait harus mencari teknologi yang canggih dan memadai. Mahal sedikit nggak apa-apa, dari pada kualitasnya begitu-begitu saja tidak ada perubahan dan mudah mencelakan pengguna jalan lebih kita ambil sekalian teknologi yang canggih dan mahal tapi bisa bertahan lebih panjang umur betonnya,” imbuhnya.

Sedangkan kaitan tonase kendaraan berlebih, Dani mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan. Hal itu menyusul banyak ruas jalan di Kabupaten Bekasi yang berhubungan langsung dengan Kawasan Industri.

“Beberapa jalan kita memang masuk dalam kawasan area industri, sehingga mau tidak mau untuk mendukung kegiatan industri moda tidak bisa diganti. Saya juga akan berkordinasi dengan Dishub terkait itu, apakah dibuat portal atau dibuat teknologi yang memungkinkan sehingga bisa diterapkan secara efektif,” kata dia.(BC)

Pos terkait