BERITACIKARANG.COM, CIBITUNG – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bekasi mengumumkan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk sementara tidak menerima pasien non COVID-19. Sebab, tingkat keterisian saat ini sudah mencapai 100 persen. Sedangkan 49 Rumah Sakit (RS) swasta disiapkan untuk merujuk pasien Covid-19.
Saat ini, rumah sakit plat merah yang berada di Kecamatan Cibitung tersebut sudah mendirikan tenda darurat untuk merawat pasien sementara, mengingat keterisian tempat tidur sudah penuh (overload).
”Di tenda juga sudah penuh sampai pelataran Gedung RSUD, semua pasien Covid-19,” kata Direktur RSUD Kabupaten Bekasi, Sumarti, Selasa (29/06).
Menurut dia, bagi pasien yang datang dengan non Covid-19 tetap dilayani di Poli Klinik yang sudah disiapkan atau bisa dirujuk kerumah sakit terdekat. Hanya saja, untuk IGD di RSUD Kabupaten Bekasi tetap untuk pasien Covid-19.
“Jadi IGD mulai hari ini hanya melayani pasien Covid-19, bagi pasien non Covid-19 bisa ke klinik terdekat,” ucapnya.
Sumarti menjelaskan, keterisian tempat tidur atau bed ccupancy ratio (BOR) isolasi Covid-19, telah mencapai 100 persen atau penuh. Padahal, kuota yang diberikan 70 persen dari total bed di rumah sakit tersebut.
“Untuk pasien Covid-19 saja 180-an kasur. Sudah 100 persen, semua terisi, hampir semua pasien Covid-19,” jelasnya.
Untuk kapasitas total tempat tidur ruang rawat inap di rumah sakit tersebut sebanyak 240 bed. Pihaknya terus mengurangi jatah untuk pasien non covid-19 namun masih juga kekurangan.
“Tadinya itu lumayan banyak, 50 persen untuk Covid-19 dan 50 persen untuk non Covid. Sekarang yang non covid-19 itu tinggal sekitar 30 persen, 60 kasur untuk non Covid,” ujarnya.
Bupati Bekasi, Eka Supria Atmadja mengatakan, tingkat keterisian rumah sakit sudah di atas 90 persen. Menurutnya, peningkatan itu mulai terjadi pada tanggal 7 Juni 2021 lalu. Padahal sebelumnya, pada 1 Juni 2021 tingkat keterisian masih di bawah 20 persen.
“Jadi sudah jauh hari kita bangun tenda darurat di RSUD,” katanya.
Menurut dia, di dalam tenda darurat itu akan ditambah tempat tidur, walaupun sebelumnya sudah dilakukan penambahan tempat tidur sebanyak 155. Untuk penambahan tempat tidur di setiap rumah sakit, tergantung kesanggupan atau fasilitas masing-masing minimal 30 persen.”Kita kordinasikan penambahan tempat tidur disemua rumah sakit,” tuturnya.
Selain itu, Eka juga meminta RSUD membuka tempat isolasi. Tujuannya agar pasien Covid-19 yang mengalami gejala ringan, dipindahkan ke tempat-tempat isolasi. Sementara, untuk pasien Covid-19 yang gejala berat masuk ke rumah sakit. Selain itu, kata dia, bisa juga membuat rumah sakit lapangan. “Sedang kita bahas dengan Forkofimda,” tegasnya. (BC)