BERITACIKARANG.COM, BABELAN – Warga Kp. Pulo Timaha, RT 009/007, Desa Babelan Kota, Kecamatan Babelan mengeluhkan banyaknya debu yang berasal dari urugan tanah merah yang bakal dibangun perumahan milik PT. Graha Duta Putra.
Salah seorang warga, Maimunah menuturkan sudah sekitar tiga minggu rumahnya dipenuhi debu yang berterbangan dari urugan tanah merah milik PT. Graha Duta Putra yang berbatasan langsung dengan permukiman warga. Bahkan, ada ruangan rumahnya yang terpaksa tidak dibersihkan karena debu begitu cepat menebal.
“Gak sampe seharian debunya sudah menutupi semua bagian rumah,” ujar Maimunah sambil menunjukan tebalnya debu di dalam rumahnya, Jum’at (04/01).
Parahnya lagi, lanjut Mainumah, karena terlalu banyak debu, hingga dirinya mengalami sesak nafas, serta mata merah. “Setiap hari kami sekeluarga harus memakai obat tetes mata,” keluhnya.
Hal senada dikatakan Maryanah, bahkan untuk menjemur pakaian saja, ia harus mengungsi di rumah saudara yang jauh dari lokasi urugan tanah merah.
“Saya juga merasakan sakit tenggorokan akibat debu ini. Tapi yang paling ngeri buat kesehatan anak-anak, soalnya disini banyak anak kecil,” ucapnya.
Maryamah mengatakan bahwa pada hari Kamis (03/01) kemarin, warga sudah mengadukan persoalan itu ke pihak Desa Babelan Kota. Selain itu, warga juga sudah memprotes pihak PT. Graha Duta Putra.
“Gimana mau sedikit debunya kalau hamparan tanah merah yang begitu luas cuma disiram dengan satu mobil tangki air,” papar Maryanah.
Sementara, Kaur Pemerintahan Desa Babelan Kota, Hasim Adnan membenarkan jika warga sudah datang ke kantor desa menyampaikan keluhan terkait debu tanah merah. Aparat desa juga langsung turun ke lokasi dan menemukan badai debu tanah merah yang dibawa angin ke permukiman warga.
“Kita sudah menyurati pihak PT. Graha Duta Putra berkali-kali. Namun, tidak ada tanggapan. Tapi selanjutnya kami akan menyampaikan keluhan warga ke Dinas Lingkungan Hidup agar ditindaklanjuti,” kata Hasim. (BC)