BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Sebagai daerah dengan kawasan industri terbesar di Asia Tenggara, masih banyak masyarakat Kabupaten Bekasi yang sulit mendapatkan pekerjaan. Oleh karena itu, Ketenagakerjaan dan Industri merupakan sektor penting yang harus dikelola oleh pemerintah daerah dengan serius.
Demikian disampaikan Calon Bupati Bekasi bernomor urut 3, Obon Tabroni. Menurut dia, dalam hal ini pemerintah daerah harus mampu menjembatani kepentingan kalangan industri dengan masyarakat, sehingga setiap pihak bisa memperoleh manfaat.
“Berdasarkan kajian dan penelitian yang kami lakukan, terdapat begitu banyak persoalan di sektor ketenagakerjaan dan industri. Peluang yang ada pun belum bisa dioptimalkan. Akibatnya, terjadi ketimpangan sosial cukup signifikan,” kata aktivis buruh ini.
Ditambahkan olehnya, sebagian besar masyarakat Kabupaten Bekasi belum merasakan manfaat kehadiran kawasan industri. Masalah paling krusial dan mendesak adalah sulitnya masyarakat mendapat pekerjaan. Buktinya masih ada lebih dari 300.000 pengangguran di Kabupaten Bekasi.
“Selain itu, informasi kesempatan kerja sulit untuk diakses. Masyarakat tidak diberi kepastian di mana mereka bisa memperoleh informasi lowongan kerja,” ungkapnya.
Disisi lain, masih kata Obon, masyarakat yang sudah bekerja masih menghadapi masalah kesejahteraan dan keselamatan kerja. Penerapan kebijakan, termasuk pengawasan dan penindakan, belum berjalan.
“Kalangan industri juga menghadapi persoalan serius. Tenaga kerja yang belum sesuai dengan kompetensi yang diharapkan, perizinan yang berbelit, masih adanya pungutan liar, dan besarnya biaya distribusi karena masalah infrastruktur dan jarak,” tuturnya.
Sementara itu Calon Wakil Bupati bernomor urut 3, Bambang Sumaryono mengatakan peluang lain atas keberadaan kawasan industri juga belum digarap serius. Salah satunya adalah mengoptimalkannya sebagai pasar UMKM Kabupaten Bekasi.
“Karena selama ini produk penopang industri masih banyak didatangkan dari luar wilayah Bekasi. Padahal, pemerintah daerah bisa mengembangkan industri penopang melalui pemberdayaan UMKM Kabupaten Bekasi, seperti pakaian, makanan (katering-red), transportasi, dll,” kata Bambang.
Untuk itu, lanjutnya, tata kelola sektor Ketenagakerjaan dan Industri yang akan difokuskan oleh pasangan Obon – Bambang, jika terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bekasi di Pilkada 15 Februari 2017 nanti adalah dengan menjamin masyarakat Kabupatena Bekasi dapat menerima manfaat akan kehadiran kawasan Industri.
“Diantaranya adalah dengan membuat kebijakan kuota pekerja minimal 40% bagi warga Kabupaten Bekasi, menjadikan kawasan Industri sebagai pasar produk UMKM Kabupaten Bekasi dan optimalisasi dana CSR perusahaan untuk kepentingan rakyat,” kata Bambang.
Selain itu, profesionalisme tata kelola ketenagakerjaan juga sangat diperlukan sehingga perlu dibangun dan dikelolanya Balai Latihan Kerja (BLK) di Kabupaten Bekasi, menerapkan informasi lowongan kerja satu pintu dan menjalankan pengawasan dan penindakan pelanggaran ketenagakerjaan.
“Jaminan keadilan bagi pekerja sudah pasti jadi prioritas, seperti upah yang adil, penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan perlunya kehadiran pemerintah dalam sengketa ketenagakerjaan,” ucapnya.
Untuk jaminan investasi, Obama juga akab menerapkan proses perizinan cepat dan murah, pemberantasan pungli, serta perbaikan infrastruktur jalan dan mendorong percepatan pembangunan pelabuhan Bekasi. (BC)