BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Sebanyak 721 tempat pemungutan suara (TPS) di Kabupaten Bekasi berada pada lokasi rawan banjir. Untuk itu, petugas penanggulangan bencana disiapkan khusus demi mengantisipasi kemungkinan banjir pada hari pencoblosan suara 14 Februari 2024.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan menyampaikan Pemerintah Kabupaten Bekasi berupaya melakukan langkah antisipasi sekaligus penanganan jika saat pelaksanaan Pemilu 2024 terjadi bencana. Menurutnya, kesiapsiagaan ini akan terus diperbaharui sesuai dengan kondisi iklim terkini. Maka dari itu, jumlah personel dan peralatan mesti terus disiagakan.
BACA: Kabupaten Bekasi Petakan TPS Rawan Banjir
“Karena itu ada Forkopimda, selain untuk pengamanan, tapi juga untuk sumber daya yang bisa digunakan untuk penanggulangan bencana juga kami arahkan. Termasuk PMI dan perusahaan juga akan kami ajak,” kata Dani usai memimpin Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Bencana pada saat Pemilu 2024.
Dani menuturkan, pihaknya telah menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi untuk memantau langsung kondisi cuaca. Selain itu, instruksi serupa diberikan pada seluruh camat agar lokasi-lokasi yang rawan mendapat penanganan tertentu. Jika hingga menjelang hari pencoblosan kondisi cuaca buruk, petugas sekitar harus segera berkoordinasi dengan penyelenggara Pemilu untuk memindahkan lokasi TPS.
“TPS yang tadi teridentifikasi rawan bencana, masih bisa digeser atau tidak, tentunya dengan persetujuan KPU, lalu cadangan, seperti misalnya angin puting beliung kan sulit diantisipasi, sehingga kalau itu dicanangkan dari sekarang kita sudah siap,” ucap Dani yang juga Kepala Pelaksana BPBD Jawa Barat.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Muchlis mengatakan bahwa Pemilu 2024 digelar bersamaan dengan puncaknya musim hujan. Sesuai dengan prakiraan BMKG, siklus iklim Januari-Februari 2024 merupakan musim penghujan.
Muchlis mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan KPU Kabupaten Bekasi untuk memetakan titik kerawanan bencana dan rencana aksi. Hasilnya, dari 8.417 TPS sebanyak 721 TPS di antaranya berada di lokasi rawan banjir. TPS yang berlokasi di titik rawan biasanya berada berdekatan dengan aliran sungai. Maka dari itu perlu langkah antisipasi dan penanganan di titik rawan tersebut.
“Berdasarkan data dari KPU, dari sekitar 8.417 TPS di Kabupaten Bekasi, itu kurang lebih ada 721 TPS, di 65 Desa, 20 Kecamatan yang rawan banjir apabila terjadi hujan dan kiriman dari hulu. Untuk itu maka kami telah melakukan pemetaan dan rencana aksi seperti jumlah TPS rawan banjir, langkah antisipasi dan penanganannya, serta titik-titik posko yang akan didirikan,” ucapnya.
Muchlis menambahkan, sebanyak enam pos unit reaksi cepat akan didirikan untuk mengoordinasi lokasi rawan bencana. Pos itu disiagakan bersama petugas gabungan di antaranya TNI, Polri, PMI Destana hingga FPRB. Pos pertama ada di Kecamatan Cabangbungin, pos kedua di Kecamatan Babelan, pos ketiga di Kecamatan Pebayuran, pos keempat di Kecamatan Karangbahagia, pos kelima di Kecamatan Cibitung dan pos keenam di Kecamatan Cikarang Pusat.
“Kami mendirikan 6 Pos Aju, jadi bentuknya seperti rayon, satu posko itu untuk mewakili beberapa kecamatan. Kemudian kami dirikan tenda-tenda, berikut peralatan. Jadi kami menyiapkan apabila terjadi banjir dan sebagainya, kami sudah lebih dekat, dibanding hanya stand by di Gedung BPBD. Petugas ini disiagakan selama tiga hari dari sebelum hingga setelah hari pencoblosan dan bisa diperpanjang karena setelah itu ada juga giat penghitungan suara,” kata dia. (dim)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS