BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi menjamin bahwa hampir seluruh Puskesmas di Kabupaten Bekasi akan tetap beroperasi selama libur Lebaran 2018.
Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Ade Yulianti mengatakan ada sekitar 33 Puskesmas telah diberikan arahan untuk membantu pemudik yang membutuhkan pelayanan kesehatan, mulai dari obat-obatan maupun perawatan.
“Total ada 33 Puskesmas yang akan tetap melayani seperti biasa termasuk saat mudik Lebaran nanti,” kata Ade Yulianti, Senin (04/06).
Nantinya, kata dia, ke 33 Puskesmas tersebut akan menjadi penanganan pertama bagi pemudik atau warga Kabupaten Bekasi yang membutuhkan perawatan sebelum dibawa ke rumah sakit, jika memang dalam kondisi gawat darurat.
Masyarakat yang membutuhkan penanganan medis dapat mendatangi puskesmas terdekat. “Perawat dan dokter akan bertugas secara bergantian demi kenyamanan pemudik maupun masyarakat yang tak pulang kampung,” paparnya.
BACA : Mudik 2018, Pemkab Bekasi Siagakan 13 Posko Kesehatan
Selain menyiagakan Puskesmas, sambungnya, Dinas Kesehatan juga mendirikan 11 Pos kesehatan di sepanjang jalur mudik. “Tadinya 13 tetapi setelah kita berkordinasi dengan pihak-pihak terakit kita kurangi jumlahnya menjadi 11,” kata Ade.
Pos kesehatan ini bisa dimanfaatkan pemudik untuk beristirahat dan mengecek kesehatan selepas berkendara jauh. Sehingga saat melanjutkan perjalanan dalam kondisi sehat dan selamat tiba di kampung halaman.
Posko kesehatan, kata Ade, didirikan ruas Tol Jakarta Cikampek tepatnya di Rest Area KM 19, Rest Area 32, Rest Area KM 39 dan di Gerbang Tol Cikarang Utama. Sementara di jalur pantura berada di di Tambun Selatan samping bussines park, Pasar Tambun, Lampu Merah Cibitung, Pospam Kalijaya Cikarang Barat, Pertigaan Stasiun Lemahabang Cikarang Utara, sebelah PT. Indo Beras Unggul Kecamatan Kedungwaringin dan Posyandu Kedungwaringin.
Operasional posko kesehatan tersebut mulai H-7 dan berakhir pada H+7 Lebaran 2018. “Jadi intinya, kami siap melayani kebutuhan pemudik maupun masyarakat lainnya yang membutuhkan penanganan medis,” tutur Ade. (BC)