3 Bulan Pasca Kebakaran, Lahan Eks Lapak Pedagang di Pasar Bojong Ditumbuhi Rumput Liar

Tiga bulan paska kebakaran, lahan yang dahulunya dijadikan lapak pedagang di Pasar Bojong, Desa Bojong Gede, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi kini ditumbuhi rumput liar. Puing-puing bangunan atau kios pedagang yang roboh masih berserakan dan banyak yang belum dibersihkan.
Tiga bulan paska kebakaran, lahan yang dahulunya dijadikan lapak pedagang di Pasar Bojong, Desa Bojong Gede, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi kini ditumbuhi rumput liar. Puing-puing bangunan atau kios pedagang yang roboh masih berserakan dan banyak yang belum dibersihkan.

BERITACIKARANG.COM, KEDUNGWARINGIN – Tiga bulan paska kebakaran, lahan yang dahulunya dijadikan lapak pedagang di Pasar Bojong, Desa Bojong Gede, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi kini ditumbuhi rumput liar. Puing-puing bangunan atau kios pedagang yang roboh masih berserakan dan banyak yang belum dibersihkan.

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi, Ani Rukmini, menyatakan bahwa pihaknya telah meninjau kondisi lapak pedagang yang terbakar. Dalam dialog dengan para pedagang, Ani mengungkapkan bahwa pembangunan lapak sementara akan dimulai pada September ini. “Dua minggu lagi lahan ini akan dihampar, dicor, dan dibuat owning untuk loss-loss sementara,” kata Ani.

Bacaan Lainnya

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga menjelaskan bahwa revitalisasi total Pasar Bojong sudah direncanakan dan menjadi salah satu program prioritas pemerintah daerah untuk dibangun di tahun 2027. Untuk itu dirinya meminta agar Dinas Perdagangan mulai melakukan inventarisasi dan tahapan-tahapan persiapan pembangunan sejak sekarang.

BACA: Pedagang Pasar Bojong Desak Percepatan Perbaikan Pasca Kebakaran

“Kami pastikan tahun 2027 sudah bisa dibangun dengan beberapa tahapan. Namun, kajian lebih lanjut tetap diperlukan untuk menentukan skema pembangunan, apakah menggunakan APBD atau melibatkan pihak ketiga melalui Bangun Guna Serah (BGS),” tambahnya.

Ani menekankan pentingnya memilih pihak ketiga yang memiliki kredibilitas, kapasitas, dan kemampuan finansial yang memadai jika menggunakan skema BGS. Ia juga mengingatkan agar standar pasar yang ideal, seperti sistem drainase, tempat sampah, keamanan, dan kenyamanan, menjadi prioritas dalam pembangunan.

“Pasar ini adalah wajah Kabupaten Bekasi karena lokasinya di perbatasan dengan Karawang. Kami berharap revitalisasi ini tidak hanya memperbaiki fasilitas tetapi juga mempertimbangkan harga sewa ruko agar tidak memberatkan pedagang,” jelas Ani.

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Pasar Bojong, Wawan Rukmawan, berharap pembangunan lapak sementara yang direncanakan pada minggu kedua September dapat segera terealisasi. Ia mengungkapkan bahwa sebanyak 164 pedagang terdampak kebakaran yang terjadi pada Mei lalu.

“Semoga pembangunan lapak sementara berjalan lancar sesuai kebutuhan pedagang. Kami juga berharap revitalisasi total pada 2027 dapat mengakomodir seluruh pedagang sehingga tidak ada lagi yang berjualan di jalan,” ujar Wawan.

Wawan menambahkan bahwa kapasitas lapak yang memadai serta fasilitas seperti parkir dan pengelolaan sampah perlu diperhatikan agar pasar menjadi tempat yang nyaman bagi pedagang dan pembeli.

“Mudah-mudahan ya di 2027 benar-benar pembangunan permanen. Jangan sampai ada kendala lain. Mudah-mudahan dapat dari developer apa dari APBD, BGS, secepatnya dibangun dan pedagang menurut apa yang dikatakan pemerintah daerah,” tandasnya. (DIM)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait