BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Diperkimntan) telah memperbaiki 2.450 unit rumah tidak layak huni milik warga sepanjang tahun 2023. Selain itu, 625 jamban sehat juga dibangun melalui program Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S).
BACA: Kabupaten Bekasi Targetkan Nol Persen Kemiskinan Ekstrem di 2024
Kepala Disperkimtan Kabupaten Bekasi, Nur Chaidir mengatakan program perbaikan rumah tidak layak huni dan pembangunan jamban SPALD-S merupakan dua program prioritas yang berkaitan dengan pengentasan kemiskinan ekstrem dan stunting. Perbaikan rumah tidak layak huni dan pembangunan jamban SPALD-S tersebut tersebar di 23 kecamatan.
“Pada tahun 2023 ini Disperkimtan berhasil merampungkan pembangunan Rutilahu dari APBD murni sebanyak 2.450 unit dalam rangka pengentasan kemiskinan esktrem. Sedangkan program pencegahan stunting, kami telah membangun 625 jamban. Alhamdulillah sudah terealisasi semua,” kata Nur Chaidir.
Untuk melaksanakan program prioritas tersebut, Disperkimtan berkolaborasi dengan perangkat daerah lainnya agar program tersebut bisa tepat sasaran.
BACA: Tekan Angka BAB Sembarangan, Kabupaten Bekasi Dorong CSR Perusahaan Bangun Jamban Sehat
Melalui program Rutilahu, rumah warga yang masuk pada data miskin ekstrem dilakukan perbaikan, dari yang awalnya tidak layak menjadi lebih baik. Sementara jamban sehat terkait dengan kebersihan lingkungan yang menjadi salah satu bagian penting guna pengentasan stunting.
“Jadi selain Rutilahu ada juga program SPALD-S atau lebih dikenal dengan pembuatan jamban di masing-masing rumah atau masyarakat yang belum mempunyai jamban sehat dirumahnya,” jelasnya.
Haidir menambahkan, untuk tahun 2024, sejumlah program sudah disusun guna membantu pengentasan kemiskinan ekstrem juga stunting di Kabupaten Bekasi. “Ya, di tahun 2024 nanti kita kembali programkan, selain Rutilahu dan SPALD-S, juga sarana prasarana lainnya,” kata dia. (riz)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS