Wisata Religi di Kabupaten Bekasi, Situs Cagar Budaya Kramat Batok Kerap Dikunjungi Peziarah Luar Daerah

Kramat Batok di Desa Jayabakti, Kecamatan Cabangbungin diproyeksikan sebagai salah satu tempat tujuan wisata religi di Kabupaten Bekasi.
Kramat Batok di Desa Jayabakti, Kecamatan Cabangbungin diproyeksikan sebagai salah satu tempat tujuan wisata religi di Kabupaten Bekasi.

BERITACIKARANG.COM, CABANGBUNGIN  – Pemerintah Kabupaten Bekasi meresmikan Situs Cagar Budaya Kramat Batok sebagai tempat tujuan wisata religi. Hal ini dilakukan dalam upaya menjaga eksistensi warisan peninggalan masa lampau agar tetap lestari.

Situs Cagar Budaya Kramat Batok diyakini merupakan makam bersejarah tapak Kerajaan Sumedang Larang Kiai Uyut Gabid, seorang ulama Islam yang berlokasi di Desa Jayabakti, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi dan makam Raden Mas Leong Tempu sebagai Kepala Pemerintahan di bawah Kerajaan Sumedang Larang.

Bacaan Lainnya

BACA: 4 Masjid Tua di Kabupaten Bekasi, Cocok Buat Wisata Religi Saat Libur Tahun Baru Islam

Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengungkapan keberadaan Situs Budaya Kramat Batok ini menjadi contoh bagi seluruh umat manusia untuk tetap berbuat baik kepada sesama. Dengan bebuat baik, meskipun sudah meninggal lama tetapi peninggalannya akan selalu dikenang dan dihormati.

“Kramat Batok sebagai situs bersejarah dan dihormati diseluruh nusantara ini menjadi buah kesolehan dari Kyai Uyut Gabid dan RM Leong Tempu. Inilah contoh untuk kita semua untuk terus berbuat baik agar peninggalan kita selalu dikenang dan dihormati,” ujarnya.

Dani menjelaskan upaya pelestarian Situs Cagar Budaya Kramat Batok harus terus diperhatikan sedemikian rupa dengan keterlibatan unsur masyarakat, mulai dari fasilitas yang mumpuni, sarana dan prasarana, serta kebersihan tempat yang dapat membuat para pengunjung merasakan kenyamanan saat berwisata.

“Sementara tempatnya sendiri sebagai cagar budaya tentu sudah mempunyai daya tarik sendiri. Jadi kalau ditambah lagi atraksinya dalam bentuk kirab maupun tampilan kesenian lain, tentu akan semakin menambah daya tarik dari cagar budaya ini, sehingga nanti bisa terus terpelihara dengan baik,” katanya.

Menurutnya, Kabupaten Bekasi memiliki banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan dan menjadi pilihan destinasi. Selain wisata religi, juga ada wisata alam dan wisata industri. “Sepanjang ada potensi yang bisa dikembangkan, masyarakat bisa memilih wisata mana saja yang akan dikunjungi,” kata dia.

Marhusen, juru kunci makam Kiyai Uyut Gabit dan RM. Leong Tempu mengatakan setiap tanggal 10 Muharam dilakukan haul akbar Situs Cagar Budaya Kramat Batok. Kegiatan ini diwarnai dengan Pesta Rakyat, Santunan Anak Yatim dan Kirab Budaya hingga pemotongan kerbau yang dagingnya dibagikan kepada  masyarakat.

“Setiap 10 Muharam kami senantiasa melaksanakan sedekah bumi di pusatkan kegiatannya sekitar makam dengan memotong Kerbau, yang dagingnya diolah dan diberikan kepada penduduk setempat,” kata dia.

Sejauh ini, sambunngnya, Situs Cagar Budaya Kramat Batok senantiasa didatangi oleh penduduk Jawa Barat hingga luar pulau jawa, seperti Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk berziarah ke makam Kiyai Uyut Gabit dan RM. Leong Tempu. (dim)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait