Warga Kabupaten Bekasi Kompak Transfer Uang Receh ke Rekening Pemda

Warga menggelar aksi unik berupa transfer uang receh ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Pemerintah Kabupaten Bekasi. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk sindiran terhadap rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga dampak adanya pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD) oleh pemerintah pusat.
Warga menggelar aksi unik berupa transfer uang receh ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Pemerintah Kabupaten Bekasi. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk sindiran terhadap rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga dampak adanya pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD) oleh pemerintah pusat.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Warga menggelar aksi unik berupa transfer uang receh ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Pemerintah Kabupaten Bekasi. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk sindiran terhadap rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga dampak adanya pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD) oleh pemerintah pusat.

Dalam aksi tersebut, sejumlah warga mengirimkan uang dalam nominal kecil, mulai dari Rp5.000 hingga Rp10.000. Selain itu warga juga menyertakan pesan bernada sindiran pada bukti transfer mereka. Salah satu pesan yang tertulis pada bukti transfer berbunyi, “Bantu-bantu saja ya, kasihan,” sementara pesan lainnya menuliskan, “Naikkan PAD.”

Bacaan Lainnya

Bukti transfer ini kemudian diunggah oleh para peserta aksi ke berbagai platform media sosial dan grup WhatsApp sebagai bentuk publikasi atas gerakan mereka.

BACA: Dana Transfer ke Daerah Dipangkas, Bupati Bekasi Putar Otak Gali Potensi Pendapatan

Adi (52), salah satu inisiator aksi ini, menyatakan bahwa gerakan tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap kondisi keuangan daerah yang semakin sulit. Ia menilai pemerintah daerah belum sigap dalam mencari solusi atas rendahnya PAD hingga pemangkasan dana dari pemerintah pusat..

“Maka kami memahami kekurangan itu, pemerintah daerah saat ini kekurangan uang. Sebagai masyarakat yang cinta akan daerahnya, kami membantu. Tapi memang kemampuan kami membantu itu terbatas, jadi seadanya,” ujar Adi pada Kamis (02/10).

Adi berharap aksi ini dapat menjadi pengingat bagi pemerintah daerah dan DPRD untuk segera mengambil langkah konkret dalam menggali potensi PAD guna mengatasi keterbatasan anggaran. Menurutnya, diperlukan kreativitas dan inovasi dalam pengelolaan keuangan daerah agar pembangunan di Kabupaten Bekasi dapat tetap berjalan dengan baik.

Senada dengan Adi, Imam (33), inisiator lainnya, mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap kondisi keuangan daerah yang stagnan tanpa adanya solusi nyata. Ia menekankan pentingnya tindakan konkret dibandingkan sekadar retorika.

“Jangan kebanyakan retorika, langsung aja punya duit mah nyumbang buat kemajuan kampung halaman. Pokoknya harus terlihat keren walaupun lagi efisiensi,” tandas Imam.

Aksi ini diharapkan dapat mendorong pemerintah daerah untuk lebih serius dalam mencari solusi atas masalah keuangan yang tengah dihadapi, sekaligus meningkatkan pendapatan asli daerah demi mendukung pembangunan yang berkelanjutan di Kabupaten Bekasi.

Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bekasi, Gatot Purnomo mengatakan, aksi yang dilakukan warga merupakan bentuk ekspresi publik. Namun dari sisi aturan, uang yang dikirim tidak memiliki dasar hukum untuk digunakan.

“Pada prinsipnya setiap keuangan yang masuk ke negara dan tidak ada dasar hukumnya tidak dapat digunakan untuk kepentingan negara. Jadi harus ada dasar hukumnya,” kata Gatot. (DIM)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait