Tolak Taksi Online, Puluhan Supir Angkot di Cikarang Mogok Beroperasi

Ilustrasi angkot di Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Ilustrasi angkot di Cikarang, Kabupaten Bekasi.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Puluhan supir angkutan perkotaan (angkot) K-17 dengan trayek Cikarang – Cibarusah dan K-33 jurusan Lemah Abang – Lippo Cikarang melakukan aksi mogok beroperasi.

Boim (39) salah seorang supir angkot K-17 mengatakan aksi mogok ini merupakan pernyataan sikap atas penolakan terhadap keberadaan angkutan umum berbasis online, khususnya taksi yang kian marak di Kabupaten Bekasi.

Bacaan Lainnya

“Kita mogok hari ini karena kita protes banyak mobil-mobil online yang bekeliaran bebas di sini,” kata Boim, saat ditemui di terminal Cikarang, Senin (23/01) siang.

Menurut dia, banyaknya angkutan umum berbasis online memiliki imbas terhadap pendapatan para supir angkot. Seringkali, pendapatan para supir angkot anjlok hingga 50 persen.

“Biasanya diatas 100 rebu (pendapatannya-red). Sekarang dibawah segitu, gocap lah, cuma cukup buat setoran doang,” keluhnya.

Para supir angkot, kata Boim, berharap pemerintah mau memberikan perhatian kepada mereka dan menghapus keberadaan angkutan umum berbasis online di Kabupaten Bekasi. “Harapannya dihapus aja semuanya. Sangat besar itu pengaruhanya mobil online (terhadap penghasil supir angkot -red),” kata Boim.

Aksi mogok yang dilakukan puluhan supir angkot ini ternyata menyebabkan warga yang biasa menggunakan jasa angkot untuk beraktivitas terlantar. Mereka terpaksa memakai jasa ojek sehingga tarifnya lebih mahal.

“Tadi saya mau ke dokter, biasanya Rp. 4000 kalau naik angkot jadi Rp. 10.000 karena naik ojek,” kata Ibu Nani, warga Kp. Pasir Gombong, Kecamatan Cikarang Utara.

Begitupun para pelajar ketika jam pulang sekolah. Beberapa dari mereka memilih berjalan kaki, menunggu dijemput pihak keluarga dan tidak sedikit yang mencoba mencegat kendaraan bak terbuka. (BC)

Pos terkait