BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Ratusan Tukang Ojek Pangkalan (Opang) dari sejumlah wilayah di Kabupaten Bekasi menggeruduk Komplek Pemkab Bekasi, Kamis (02/03) pagi.
Salah seorang perwakilan Opang, Rohim (43) mengatakan bahwa kedatangan dirinya dan rekan-rekan seprofesinya adalah untuk menyampaikan surat penolakan kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi akan keberadaan ojek online. “Jadi kita datang sebagai bentuk penolakan terhadap ojek online di Kabupaten Bekasi,” ucapnya.
Menurut dia, semenjak munculnya ojek online, pendapatan tukang ojek pangkalan berkurang drastis. “Pendapatan kami jelas menurun, Pak. Kita bingung, pada resah karena tidak mendapat sewa dari pagi sampai sore, dari sore sampai malam, 24 jam tidak mendapatkan sewa,” keluhnya.
“Kami kan disini usahanya cuma tukang ojek aja, kalau mereka (ojek online-red) kan masih ada sampingan yang lain. Kadang kerja dan mereka dapat gaji perbulan,” sambungnya.
Mereka pun berharap agar Pemerintah Kabupaten Bekasi bisa menampung aspirasi para tukang ojek pangkalan dan meminta Bupati mengambil sikap. Pasalnya, persoalan antara ojek pangkalan dan ojek online sudah lama, hanya saja hingga saat ini tidak pernah ada solusi sehingga kerap menimbulkan benturan saat dilapangan.
“Kalau tidak bisa menghapus ojek online, seharusnya Bupati Bekasi sebagai pimpinan harus bisa mengambil sikap,” cetusnya.
“Ok ojek online warga Kabupaten Bekasi, ojek pangkalan juga warga Kabupaten Bekasi. Bagaimana supaya kita tidak bentrok, bagaimana caranya, solusinya kayak gimana. Itu yang kita harapkan,” kata Rohim, diamini ratusan tukang ojek pangkalan lainnya. (BC)