Tekan Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Bekasi Melalui Infaq dan Shodaqoh

Penyaluran Zakat, Infaq dan Shodakoh melalu Baznas Kabupaten Bekasi.
Penyaluran Zakat, Infaq dan Shodakoh melalu Baznas Kabupaten Bekasi.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT  – Pj. Bupati Bekasi, Dani Ramdan, mengajak para pengusaha untuk bersama-sama mengoptimalkan infaq dan shodaqohnya melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bekasi, yang diyakini dapat mengurangi angka kemiskinan ekstrem di wilayah Kabupaten Bekasi.

“Karena karyawan-karyawan swasta ini adalah umat beragama, tentunya ada kewajiban membayar zakat, infaq, dan sodhaqoh. Nah ini kita ingin intregrasikan pembayaran infaq dan shodaqoh melalui Baznas, supaya nanti daya tembaknya itu lebih besar,” kata Dani Ramdan.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, potensi dana infaq dan shodaqoh yang akan disetorkan kepada Baznas bisa sangat bermanfaat dan bisa digunakan untuk bantuian sosial, seperti pemberdayaan keluarga miskin, bantuan lansia, dan dapat menanggulangi kemiskinan ekstrem yang ada di Kabupaten Bekasi.

“Jika setiap karyawan berinfaq dan dikumpulkan disetiap perusahaan, bisa terkumpul ratusan milyar. Jadi kita bisa bantu siapapun di setiap bulannya,” ujarnya.

Dani juga menjelaskan, salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan adalah melalui program terbaru Baznas yakni Bekasi Permata (pemberian rantang makan siang dhuafa dan renta). Pihaknya juga mengajak seluruh perusahaan yang ada di Kabupaten Bekasi untuk bersinergi bersama menuntaskan kemiskinan ekstrem hingga nol persen pada 2024.

“Tadi kita sudah tawarkan berbagai program terutama program terbaru kita yakni program Bekasi Permata, dan tampaknya cukup menarik bagi mereka. Mudah-mudahan para perusahaan bisa bersama-sama dengan Baznas dalam pengoptimalan infaq dan shodaqoh,” pungkasnya.

Sementara Ketua Baznas Kabupaten Bekasi, Samsul Bahri menyampaikan, rakor tersebut bertujuan untuk mensukseskan program Bekasi Permata yang digagas oleh Pj. Bupati Bekasi dalam memberikan rantang makan siang kepada para dhuafa dan tua renta diseluruh wilayah di Kabupaten Bekasi.

“Untuk itu kami mulai mendekat ke dunia usaha dan mengajaknya untuk turut berpartisipasi dalam rangka mengentaskan kemiskinan lewat program bekasi permata ini,” katanya.

Dirinya menambahkan, sebelumnya Baznas telah berkoordinasi dengan MUI terkait potensi infaq shodaqoh dari seluruh karyawan yang ada di Kabupaten Bekasi, dan secara teknis pihaknya mengajak setiap karyawan untuk berinfaq sebesar 10.000 rupiah secara rutin setiap bulannya.

“Ini bukan sumbangan dan juga bukan pungutan, tetapi ini ajakan untuk infaq dan shodaqoh. Saya berharap semua pihak dapat turut berpartisipasi dalam menanggulangi persoalan kemiskinan yang ada di Kabupaten Bekasi,” harapnya. (*)

Pos terkait