Tak Membuahkan Hasil, Satpol PP Bantah Razia PSK di Kabupaten Bekasi Bocor

Tim Gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Dinsos, TNI dan Polri saat menyatroni warung remang-remang di Jl. Inspeksi Kalimalang, Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Cikarang Pusat pada Selasa (28/11) malam.
Tim Gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Dinsos, TNI dan Polri saat menyatroni warung remang-remang di Jl. Inspeksi Kalimalang, Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Cikarang Pusat pada Selasa (28/11) malam.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Razia Pekerja Seks Komersial (PSK) yang dilakukan Tim Gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Dinsos, TNI dan Polri pada Selasa (28/11) malam gagal. Diduga informasi mengenai razia itu bocor sehingga tidak satu pun PSK yang berhasil diamankan dari 4 lokalisasi yang didatangi.

Razia yang dilakukan untuk memberantas praktik prostitusi di Kabupaten Bekasi itu dimulai sejak pukul 21.00 WIB. Berangkat dari halaman kantor Bupati Bekasi, puluhan petugas yang mengendarai beberapa unit mobil pribadi dan truk itu langsung bergerak ke lokasi pertama, yakni warung remang-remang yang berada di Jl. Raya Inspeksi Kalimalang, di Desa Hegarmukti dan Pasir Tanjung Kecamatan Cikarang Pusat.

Bacaan Lainnya

Sayangnya begitu tiba di lokasi, warung remang-remang tersebut tutup dan tak ada seorangpun PSK yang berhasil dijumpai. Petugas kemudian melanjutkan perjalanan ke lokasi lainnya yakni, Jl. Raya Lemah Abang Desa Jatireja Kecamatan Cikarang Timur, Jl. Raya Inspeksi Kalimalang, Desa Pasirsari Kecamatan Cikarang Selatan dan kawasan Tanggul, Desa Cilangkara Kecamatan Serang Baru. Di ketiga lokasi itu petugas juga nihil menjaring PSK.

Kasie Penegakan Perda Satpol PP Kabupaten Bekasi, Kadarudin mengatakan razia tersebut dilakukan untuk melakukan penegakan Perda No 10 Tahun 2002 tentang Larangan Perbuatan Asusila di Kabupaten Bekasi.

“Hasil pemeriksaan dilapangan ternyata lokasi-lokasi yang kita datangi sudah tidak ada kegiatan alias tutup sehingga tidak ada (PSK-red) yang terjaring,” kata Kadarudin, Rabu (29/11).

Ia mengaku tidak mengetahui faktor utama penyebab nihilnya PSK yang terjaring. Ia pun mengelak jika penyebabnya diduga karena adanya kebocoran informasi razia tersebut.

“Kalau saya ngomong ada kebocoran itu saya harus tahu siapa yang membocorkan, kan gitu. Kalau ada yang bilang bocor harus tahu siapa yang membocorkan, harus saya kejar itu,” ucapnya.

Razia serupa, kata dia, akan dilakukan dalam waktu dekat di sejumlah lokasi lainnya yang diduga menjadi tempat praktek prostitusi terselubung di Kabupaten Bekasi. “Kemungkinan di pertengahan Desember kita lakukan tahap kedua. Kalau ada yang terjaring akan kita kirim ke Pasar Rebo untuk diberikan pembinaan,” ucapnya. (BC)

Pos terkait