BERITACIKARANG.COM, MUARAGEMBONG – Menyikapi adanya isu monyet jadi-jadian yang mendatangi pemukiman warga di pesisir hutan mangrove di Kecamatan Muaragembong, Ketua Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Provinsi Jawa Barat, Dadan Ramdan angkat bicara.
BACA : Datangi Pemukiman, Monyet Jadi-Jadian Bikin Heboh Warga Muaragembong
Menurutnya, secara ilmiah monyet tersebut merupakan Lutung Jawa yang turun ke pemukiman warga karena rusaknya alam disana. Hutan Mangrove yang saat ini menjadi tempat populasi hewan itu kian terkikis ditambah banyaknya perburuan yang dilakukan terhadap hewan yang dinyatakan dilindungi tersebut.
“Kita tau, bahwa populasinya sudah semakin menipis. Ditambah rusaknya tempat hewan itu berkembangbbiak juga sudah mulai habis,” kata Dadan.
Dia pun menyinggung soal ketidakpedulian pemerintah setempat, yakni Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam melindungi hewan yang sudah dinyatakan langka tersebut.
“Kita harus pikirkan bersama. Ini juga karena kurangnya perhatian dari pemerintah setempat (Pemkab Bekasi-red), termasuk Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alama (BKSDA) Jawa Barat dalam menjaga kelestarian hutan Mangrove di pesisir Pantai Utara Jawa Barat itu,” tanadasnya. (BC)