BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Kepolisian Resort (Polres) Metro Bekasi melakukan penyelidikan terkait dugaan pelanggaran konstruksi dalam kasus ambruknya atap kelas di SMA Negeri 1 Muaragembong. Tim ahli bangunan pun diterjunkan ke lokasi guna mengetahui penyebabnya runtuhnya atap yang baru dibangun tiga tahun lalu ini.
“Tim ahli bangunan sudah mulai bekerja per hari ini. Mereka dari independen, profesional, kami datangkan kami guna mengetahui kira-kira penyebabnya apa karena ini di luar faktor alam,” kata Kepala Polrest Metro Bekasi, Kombes Asep Adi Saputra, Rabu (01/03).
Diungkapkan Asep, kepolisian belum dapat menyimpulkan sebelum tim ahli tersebut selesai bertugas. Namun, guna menguatkan hasil kajian, pihaknya sudah meminta keterangan kepada sejumlah saksi baik dari masyarakat, siswa yang menjadi korban maupun pihak sekolah.
“Beberapa orang sudah kami mintai keterangan mengenai peristiwa tersebut. Selanjutnya kami menunggu hasil dari tim ahli tersebut. Nanti dari hasil itu kami akan ambil kesimpulan seperti apa. Kasus ini sudah kami ambil alih dari Kepolisian Sektor Muaragembong,” kata dia.
Seperti diketahui, atap di dua kelas di SMAN 1 Muaragembong ambruk pada Selasa, (01/03) kemarin. Atap yang rubuh itu tersusun dari rangka yang terbuat dari baja ringan dan dipasangi genteng serta eternit. Namun, atap akhirnya ambrol karena rangka baja tersebut tidak mampu menahan beban atap.
Di dekat dua kelas yang atapnya ambruk tersebut terdapat prasasti yang memuat keterangan bangunan. Rupanya gedung tersebut baru dibangun pada 2014 atau tiga tahun lalu menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara, hasil kerja sama Direktorat Pembinaan SMA serta dana swadaya SMAN 1 Muaragembong. (BC)