BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi akan berkoordinasi dengan SKPD lainnya untuk menanggulangi persoalan banjir yang kerap melanda SD Negeri Pantai Bahagia 04.
BACA : Jadi Langganan Banjir, SD Negeri di Kecamatan Muara Gembong Ini Butuh Perhatian Jokowi
Seperti diketahui, salah satu SD Negeri yang berada di Kp. Beting, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong itu selalu menjadi langganan banjir saat air laut pasang. Setiap bulannya, banjir menerjang SD Negeri Pantai Bahagia 04 sebanyak 3 hingga 4 kali.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar di Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Hery Herlangga mengatakan dengan adanya banjir tersebut jelas berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Pantai Bahagia 04.
Ia pun mengaku untuk mengatasi persoalan banjir pihaknya telah berupaya melakukan peninggian bangunan sekolah. “Setelah ditinggikan, banjir yang terjadi disekolah dapat diatasi. Namun, akses menuju lokasi ke sekolah tergenang banjir sehingga siswa kesulitan menjangkau lokasi sekolah,” kata Hery, Jum’at (10/11).
Untuk itu, kata dia, perlu dilakukan koordinasi dengan dinas lain agar akses siswa bisa dijangkau. Salah satunya adalah dengan menyiapkan perahu karet.
Hery menambahkan, beberapa sekolah yang selalu tergenang banjir khususnya di Muaragembong juga perlu disiapkan perahu karet. Hal ini perlu dilakukan sebagai upaya untuk memudahkan siswa dalam kegiatan belajarnya.
Diberitakan sebelumnya, kurangnya perhatian dari pemerintah terhadap dunia pendidikan, khususnya di wilayah Kecamatan Muara Gembong masih amat terasa.
Buktinya, salah satu Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kp. Beting, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, yakni SD Negeri Pantai Bahagia 04 selalu menjadi langganan banjir saat air laut pasang.
“Sekolah kami dari dulu memang selalu mengalami kebanjiran Bang. Setiap air laut pasang pasti airnya sampe kesekolah kami,” kata Jamiludin, Kepala Sekolah SD Negeri Pantai Bahagia 04 saat ditemui, Senin (06/11).
Setiap bulannya, kata dia, banjir menerjang SD Negeri Pantai Bahagia 04 sebanyak 3 hingga 4 kali. “Tiga sampai empat jam airnya nggak surut-surut, saya sangat prihatin dengan kondisi tersebut,” ucapnya.
Jamiludin mengaku pihaknya sudah terlalu sering melaporkan keluhannya ke Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi. Namun, hingga kini belum juga ada realisasai untuk mengatasi persoalan tersebut.
“Kami sudah lelah dengan laporan-laporan karena cuma sampai ke UPTD saja dan tidak pernah ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Bekasi,” keluhnya.
Ia pun mengaku ingin mengadukan persoalan tersebut ke Presiden Jokowi saat menyambangi Kecamatan Muara Gembong beberapa hari lalu. Namun keinginannya kandas karena Presiden Jokowi tidak menyempat waktunya untuk melakukan dialog terbuka dengan warga.
“Sebetulnya saya ingin melaporkan hal ini jika pada waktu itu ada acara dialog terbuka yang bukan cuma membahas persoalan tambak dan mangrove saja,” ucapnya.
Untuk itu, dirinya memohon dengan sangat agar Presiden Jokowi bisa memperhatikan nasib SDN Pantai Bahagia 04 yang kerap terkena banjir. “Kasihan anak-anak didik kami belajarnya selalu terganggu dengan pasangnya air laut muaragembong,” kata Jamiludin.
Pantauan di lokasi, sejak Jum’at (03/11) lalu hingga Senin (06/11) siang air masih menggenangi SDN Pantai Bahagia 04 dengan ketinggian berkisar 30-40 cm. (BC)