BERITACIKARANG.COM, SUKATANI – Kondisi Kali Cikarang di Desa Sukamulya, Kecamatan Sukatani kini tertutup sampah dan eceng gondok. Kondisi ini diyakini akan membawa dampak merugikan bagi masyarakat setempat
Wahyudin (34) salah seorang warga mengaku khawatir jika musim penghujan datang bisa mengakibatkan banjir karena aliran sungai tersumbat. “Kalinya udah tidak terlihat, sekarang mah udah kayak hutan belantara,” kata dia, Selasa (19/07).
Kepala Desa Sukamulya, Bang Umin saat dikonfirmasi meyakini jika kedalaman alur Kali Cikarang di desanya itu sudah berkurang. Tertutupnya permukaan air oleh eceng gondok, diyakini membuat tingkat sedimentasi juga bertambah. Solusi atas masalah ini tidak hanya sebatas membersihkan sampah dan eceng gondok yang kini menutup permukaan air. Namun, harus diikuti dengan melakukan normalisasi kali.
“Saya selaku kepala Desa Sukamulya beberapa bulan yang lalu pernah melakukan pembersihan sampah-sampah dengan melibatkan muspika dan menyewa alat berat berupa Beko dan sampah-sampahnya juga diangkut pake mobil Pemda. Itu saya abis Rp. 6 juta pake biaya sendiri,” kata Bang Umin.
Menurut dia, jika dalam waktu dekat Kali Cikarang tidak dinormalisasi, maka warga akan terus-terusan kerja bakti untuk membersihkannya. “Padahal, masalah ini adalah tanggung jawab pengairan yang harus melakukan pembersihan termasuk BPLH,” kata dia.
Camat Sukatani, Bennie Yulianto Iskandar berpendapat jika sampah dan eceng gondok yang tumbuh di Kali Cikarang disebabkan karena jembatan yang melintasi kali tersebut kurang tinggi sehingga alur air yang membawa sampah dan eceng gondok tersumbat di jembatan tersebut.
“Agar tidak memperparah kondisi kali, warga desa setempat diharapkan untuk tidak membuang sampah sembarang, khususnya ke Kali Cikarang,” ucapnya. (MRW)