BERITACIKARANG.COM, CIKARANG SELATAN – PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mengumumkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Dalam pertemuan tersebut, pemegang saham menyetujui perubahan susunan Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan terhitung sejak berakhirnya RUPST.
Presiden Komisaris PT Lippo Cikarang Tbk, Theo L Sambuaga, mengatakan agenda RUPST antara lain melaporkan kinerja Perseroan, persetujuan Laporan Tahunan Perseroan yang berakhir pada 31 Desember 2020 dan pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang baru.
“Kami mengucapkan selamat bergabung dan berkontribusi untuk meningkatkan kinerja perseroan,” ujar Theo L Sambuaga dalam keterangan resminya, Kamis (01/07).
Dia mengatakan hasil rapat itu memutuskan dirinya menjabat Presiden Komisaris bersama Didik Junaedi Rachbini dan Hadi Cahyadi selaku Komisaris Independen serta Ali Said, Anand Kumar, serta Sugiono Djauhari sebagai Anggota Dewan Komisaris PT Lippo Cikarang.
Kemudian di posisi direksi, kata dia, Ketut Budi Wijaya menjabat Presiden Direktur membawahi Rudy Halim, Tevilyan Yudhistira Rusli, dan Ju Kian Salim selaku direktur perusahaan.
Theo mengatakan selain mengangkat anggota direksi dan dewan komisaris yang baru, RUPST 2021 juga telah melaporkan kinerja perseroan serta laporan tahunan perusahaan hingga 30 Desember 2020.
Direktur PT Lippo Cikarng Tbk Rudy Halim mengatakan di tengah masa pandemi COVID-19 perseroan terus berfokus untuk memanfaatkan momentum dan peluang yang tercipta melalui kehadiran salah satu produk baru yakni Waterfront Estates, perumahan kelas premium dengan lokasi yang strategis di kawasan Lippo Cikarang.
Sepanjang 2020, perseroan telah meluncurkan tiga klaster Waterfront Estates yaitu Riverside, Silvercreek, dan Travertine dengan total penjualan rata-rata sampai dengan Mei 2021 mencapai 90 persen.
Selain itu, hingga Mei 2021 progres konstruksi di klaster Riverside sudah mencapai 100 persen dan telah diserahterimakan kepada pembeli sejak 24 April 2021.
Dari segi finansial, perseroan mampu menorehkan kinerja positif pada 2020 dengan kenaikan pendapatan yang didukung oleh penjualan rumah hunian dan serah terima Apartemen Orange County yakni memberikan kontribusi 68,6 persen dari total pendapatan.
Angka tersebut meningkat 53,4 persen dari Rp825,1 miliar di tahun 2019 sedangkan laba kotor perusahaan juga meningkat sebesar 3,7 persen menjadi Rp706,1 miliar di tahun 2020 dari Rp681,1 miliar di tahun sebelumnya.
Perseroan juga terus melakukan pengembangan CBD di sentra kawasan Lippo Cikarang dan memantapkan kinerja konstruksi serta penjualan Distrik 1 maupun Distrik 2 Meikarta.
Tentang Lippo Cikarang
LPCK telah menunjukkan reputasinya sebagai pengembang properti daerah perkotaan dengan fasilitas berstandar internasional. Lippo Cikarang berada di atas lahan seluas 3.250 hektare di wilayah yang menjadi kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara.
LPCK berhasil membangun lebih dari 17.192 rumah dan berpenduduk 55.379 jiwa. Di kawasan industri Lippo Cikarang terdapat sekitar 582.307 orang yang bekerja setiap hari di 1.399 fasilitas manufaktur. LPCK merupakan anak perusahaan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).
LPKR adalah salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia berdasarkan total aset dan pendapatannya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. LPKR didukung oleh pendapatan berulang yang solid dan didukung oleh persediaan tanah yang beragam. Bisnis LPKR terdiri dari Residential dan Township, Mal Ritel , Rumah Sakit, Perhotelan, dan Manajemen Aset. (***)