BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja merotasi 22 pejabat Eselon II di lingkungan Pemkab Bekasi. Eka mengatakan rotasi jabatan dilakukan sebagai bentuk penyegaran bagi para ASN agar dapat menghadirkan pelayanan yang prima kepada masyarakat.
“Ini hal biasa dalam rangka penyegaran agar kita lebih bersemangat lagi,” kata Eka Supria Atmaja, usai melantik 22 pejabat Eselon II di ruang rapat Bupati Bekasi, Rabu (19/06).
Menurut Eka, masyarakat sudah menantikan gebrakan dirinya pasca dilantik sebagai Bupati Bekasi defintif di sisa masa jabatan 2017 – 2022. Oleh karenanya, pada jabatan barunya, para pejabat eselon II diminta untuk tancap gas.
“Nanti kita akan segera turun ke lapangan, mengecek apa yang saat ini dibutuhkan oleh masyarakat. Apa yang harus dikerjakan, segera akan kita laksanakan. Saya yakin mereka berpengalaman dan akan menyesuaikan di jabatan baru,” kata dia.
Sementara untuk jabatan lain yang masih kosong, Eka mengaku akan segiri mengisi kekosongan tersebut. “Yang masih kosong-kosong, nanti akan kita isi,” tuturnya.
Adapun ke 22 pejabat yang dirotasi adalah Juhandi menjadi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (sebelumnya Kepala Badan Pendapatan Daerah); Entah Ismanto menjadi Asisten Ekonomi dan Pembangunan (sebelumnya Kepala Dinas Koperasi dan UKM); Akhmad Kosasih menjadi Sekretaris DPRD (sebelumnya Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik), Carwinda menjadi Kepala Dinas Pendidikan (sebelumnya Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat); Encep Supriatin Jaya menjadi Kepala Dinas Pariwisata (sebelumnya Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB) serta Nani Suwarni menjadi Kepala Dinas Pertanian (sebelumnya Kepala Dinas Budaya, Pemuda dan Olahraga).
Kemudian Agus Trihono menjadi Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (sebelumnya Kepala Dinas Ketahanan Pangan); Darmizon menjadi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (sebelumnya Kepala Inspektorat); Yuliardi Prihartono menjadi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (sebelumnya Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah); Farid Setiawan menjadi Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluraga Berencana (sebelumnya Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia); Effendi menjadi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (sebelumnya Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) dan Ida Farida Kepala Dinas Pemerdayaan Masyarakat dan Desa (Sebelumnya Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak).
Lalu Wahyudi Amsar menjadi Kepala Dinas Ketahanan Pangan (sebelumnya Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan); Slamet Supriyadi menjadi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (sebelumnya Asisten Pembangunan dan Perekonomian); Ali Syahbana menjadi Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (sebelumnya Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil); Sutiaresmulyawan menjadi Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata) dan Herman Hanafi menjadi Kepala Badan Pendapatan Daerah (sebelumnya Sekretaris DPRD).
Aat Barhaty menjadi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (sebelumnya Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa); MA Supratman menjadi Kepala Inspektorat (sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan); Jaohrul Alam menjadi Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (sebelumnya Kepala Dinas Lingkungan Hidup); Hudaya menjadi Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (sebelumnya Kepala Satpol PP); serta Herman Sujito menjadi Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik.
Selain diminta memberikan pelayanan yang prima, Eka juga beraharap para pejabat eselon II dapat menjaga integritas saat menduduki jabatan barunya. “Tentu akan ada reward dan punishment yang akan diberikan, itu akan kita lakukan,” tegas Eka. (BC)