Ratusan Buruh di Kawasan Industri EJIP Bertaruh Nyawa Sebrangi Banjir dengan Jembatan Bambu

Ratusan buruh yang bekerja di Kawasan Industri EJIP, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, harus menghadapi situasi berbahaya. Mereka terpaksa melintasi jembatan bambu selebar satu meter yang kini terendam banjir akibat meluapnya aliran saluran irigasi yang bermuara ke Kali Cikarang.
Ratusan buruh yang bekerja di Kawasan Industri EJIP, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, harus menghadapi situasi berbahaya. Mereka terpaksa melintasi jembatan bambu selebar satu meter yang kini terendam banjir akibat meluapnya aliran saluran irigasi yang bermuara ke Kali Cikarang.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG SELATAN – Ratusan buruh yang bekerja di Kawasan Industri EJIP, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, harus menghadapi situasi berbahaya. Mereka terpaksa melintasi jembatan bambu selebar satu meter yang kini terendam banjir akibat meluapnya aliran saluran irigasi yang bermuara ke Kali Cikarang.

Jembatan bambu tersebut menjadi satu-satunya akses sementara bagi para buruh setelah jalur alternatif di Kampung Cicadas, Desa Sukaresmi, Cikarang Selatan tidak dapat digunakan. Jalur tersebut saat ini tengah dalam proses pembangunan gorong-gorong, sehingga akses menuju Kawasan Industri EJIP terganggu.

Bacaan Lainnya

BACA: Tak Kunjung Ditangani, Warga Sukaresmi Masih Dihantui Longsor Susulan

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran besar, karena jembatan bambu yang digunakan tidak hanya sempit tetapi juga licin akibat terendam air. Para buruh harus bertaruh nyawa untuk menyeberangi jembatan tersebut demi bisa sampai ke tempat kerja mereka.

Neneng (22) salah satu buruh mengungkapkan kekhawatirannya. “Kami tidak punya pilihan lain. Kalau tidak lewat jembatan ini, muternya sangat jauh. Tapi memang agak takut juga, takut jatuh terbawa arus,” ujarnya, Kamis (06/02) pagi.

Camat Cikarang Selatan, Muhammad Said mengatakan jembatan bambu tersebut dibangun oleh pihak pengelola kawasan industri EJIP belum lama ini sebagai akses sementara selama proses pembangunan gorong-gorong.

Pembangunan gorong-gorong ini merupakan bagian dari upaya EJIP memperbaiki tanah bergerak (amblas) di Kampung Cicadas, namun EJIP sanggupnya hanya membuat saluran air baru dan memperbesar volume gorong-gorong.,” kata dia.

Informasi sementara diterima pembangunannya antara 3 hingga 4 minggu. Melihat kondisi saat ini, pihaknya pun mendorong agar pembangunan gorong-gorong di jalur alternatif dipercepat agar akses transportasi kembali normal.

BACA: Camat Cikarang Selatan Ajak Pengelola Kawasan EJIP Tanggulangi Longsor di Sukaresmi

“Tentunya kita berharap EJIP sesegera mungkin menyelesaikan pekerjaan disitu supaya ketika musim hujan ini warga maupun buruh bisa kembali melintasi jalan yang sudah ada selama ini. Kemudian apabila jembatan crowded dan membahayakan saya berharap jalur alternatif lain yang tersedia diziinkan EJIP untuk digunakan demi kenyamanan bersama,” kata dia.

Sementara perwakilan pengelola Kawasan Industri EJIP, Syaifullah  mengatakan pihaknya mendorong agar warga tidak memaksakan diri untuk melintasi jembatan  bambu yang terendam banjir saat saluran irigasi meluap. Pihaknya pun mengaku akan mempercepat progres pembangunan gorong-gorong agar jalur alternatif tersebut bisa kembali dilalui.

“Kita fokuskan untuk mempercepat  pembangunan gorong-gorong. Kita targetkan sebelum puasa selesai pembangunannya,” kata dia. (DIM)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait