Puluhan Pelaku UMKM Serang Baru Dilatih Membuat Sabun Ramah Lingkungan

Puluhan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi mendapatkan pelatihan membuat sabun ramah lingkungan. Selain mampu menambah penghasilan, pelatihan ini juga bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA Burangkeng.
Puluhan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi mendapatkan pelatihan membuat sabun ramah lingkungan. Selain mampu menambah penghasilan, pelatihan ini juga bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA Burangkeng.

BERITACIKARANG.COM, SERANG BARU – Puluhan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi mendapatkan pelatihan membuat sabun ramah lingkungan. Selain mampu menambah penghasilan, pelatihan ini juga bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA Burangkeng.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bekasi, Hasan Basri mengatakan melalui pelatihan ini, mereka diajarkan cara membuat sabun cair dari kulit buah maupun potongan sayur segar yang difermentasi dengan gula. “Jadi selain bisa digunakan untuk diri sendiri, sabun cair tersebut juga nantinya bisa dipasarkan sehingga berpeluang bagi para pelaku UMKM mendapatkan penghasilan tambahan untuk pengembangan usaha mereka,” kata dia, Senin (10/11).

Bacaan Lainnya

Selain itu, pelatihan ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah mengajak masyarakat mengatasi persoalan sampah. Pasalnya, berdasarkan laporan yang diterima hampir 70 persen sampah yang masuk ke TPA berasal dari limbah rumah tangga.  “Karena memang hampir 70 persen sampah yang terbuang ke TPA Burangkeng berasal dari limbah rumah tangga atau organik,” ungkapnya.

BACA: Warga Serang Baru Sulap Sampah Plastik Jadi Tanaman Hias Kekinian

Ia juga berharap agar produk sabun ramah lingkungan yang dihasilkan oleh para peserta pelatihan nantinya dapat dipasarkan secara luas. “Kami siap membantu pemasaran hasil produk mereka. Di Kabupaten Bekasi banyak pabrik yang memiliki koperasi karyawan. Jika hasilnya bagus, kita bisa tawarkan produk ini ke koperasi-koperasi tersebut,” tambahnya.

Camat Serang Baru, Deni Mulyadi, menyampaikan bahwa pelatihan ini diikuti oleh pelaku UMKM dari delapan desa di wilayahnya. Ia mengapresiasi inisiatif pelatihan ini yang mampu mengubah sampah organik menjadi produk yang bermanfaat. “Alhamdulillah, kami diberikan pelatihan untuk mengolah sampah organik sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang bernilai,” katanya

Deni juga menyebutkan bahwa sebelumnya para pelaku UMKM di wilayahnya telah mendapatkan pelatihan membuat bunga hias dari limbah plastik. “Tentunya kami berharap semakin banyak UMKM yang mampu mengolah sampah menjadi produk bernilai ekonomis melalui pelatihan-pelatihan seperti ini,” ungkapnya.

Ia juga mendorong peserta untuk menyebarluaskan ilmu yang diperoleh kepada warga di lingkungan masing-masing. “Minimal bisa bersinergi dengan RT/RW di desa masing-masing agar semua limbah yang ada dapat diolah dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat,” tambahnya.

Salah satu peserta pelatihan, Fajar, seorang pelaku UMKM asal Desa Sukaragam, mengaku sangat terbantu dengan adanya program tersebut. Sebagai pengusaha minuman Jeruk Kasturi Selasih, ia sering menghadapi masalah dengan limbah kulit jeruk yang menumpuk dan membutuhkan biaya tambahan untuk membuangnya.  “Dari pelatihan ini, limbah kulit jeruk yang ada insya Allah nantinya bisa dimanfaatkan untuk memproduksi sabun ramah lingkungan,” kata dia. (DIM)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait