PMI Kabupaten Bekasi Sulap Air Danau Jadi Siap Minum

PMI Kabupaten Bekasi mengubah air danau  menjadi air siap minum dengan menerapkan teknologi Water Sanitation Hygiene Promotion (WASH).
PMI Kabupaten Bekasi mengubah air danau  menjadi air siap minum dengan menerapkan teknologi Water Sanitation Hygiene Promotion (WASH).

BERITACIKARANG.COM, SERANG BARU   – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bekasi membuat terobosan, mengubah air danau  menjadi air siap minum dengan menerapkan teknologi Water Sanitation Hygiene Promotion (WASH). Penerapan teknologi penyulingan ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga yang terdampak kekeringan di wilayahnya.

BACA: Pemkab Bekasi Kembangkan Teknologi Air Siap Minum untuk Daerah Bencana

Bacaan Lainnya

Ketua PMI Kabupaten Bekasi Akhmad Kosasih mengatakan instalasi teknologi WASH diterapkan pihaknya dengan memanfaatkan danau yang menjadi sumber air melimpah di Kampung Tegal Kadu, Desa Sirnajaya, Kecamatan Serang Baru.

“Kami berupaya membantu pemerintah daerah meningkatkan intensitas pendistribusian air bersih dan air siap minum kepada masyarakat dengan harapan suplai air meningkat drastis setelah ada instalasi ini,” kata Akhmad Kosasih.

PMI Kabupaten Bekasi berkomitmen meningkatkan intensitas pendistribusian bantuan air kepada masyarakat dengan terus memproduksi air siap minum di musim kering tahun ini.

“Masyarakat tidak perlu khawatir karena kualitas air tiap dua jam sekali kami lakukan uji laboratorium dan setiap 24 jam kami lakukan uji pengendapan guna menjamin air tetap steril dan bersih kandungannya sehingga aman dikonsumsi masyarakat,” ucap dia.

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengapresiasi langkah PMI dalam membantu kebutuhan masyarakat di tengah bencana kekeringan yang sedang dihadapi. Melalui inovasi Water Sanitation Hygiene Promotion, air permukaan bisa disulap menjadi siap minum.

“Instalasi pengolahan air dari PMI yang dapat mengubah air permukaan menjadi air bersih bahkan siap minum adalah inovasi yang sangat bagus. Saya bahkan telah menginstruksikan BPBD dan dinas terkait lain harus punya alat seperti ini. Jadi apabila ada bencana banjir atau kekeringan seperti ini, air yang ada bisa kita olah dan manfaatkan,” kata dia. (dim)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait