BERITACIKARANG.COM, CIBARUSAH – Untuk menghargai serta mengenang jasa KH. Ma’mun Nawawi, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja mengusulkan perubahan nama Jl. Raya Cikarang Cibarusah menjadi Jl. KH. Mamun Nawawi.
BACA: Nama Pejuang Asal Kabupaten Bekasi Bakal diabadikan Jadi Nama Jalan
Demikian disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja saat berziarah ke makam KH. Ma’mun Nawawi usai menghadiri Isra Mi’raj tingkat Kabupaten Bekasi di Kantor Desa Sindang Mulya, Kecamatan Cibarusah, Kamis (28/03).
“Kebetulan kita ada acara (Isra Mi’raj) di Desa Sindang Mulya. Jadi kita memang sengaja meminta acara digelar disini, supaya bisa sekaligus berziarah ke makam. KH. Mamun Nawawi,” kata Eka.
Eka mengatakan, pertimbangan perubahan nama jalan itu didasarkan atas peran penting KH. Ma’mun Nawawi dalam perang kemerdekaan dan pelatihan Laskar Hizbullah pada masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia.
“Kita juga ingin agar KH Ma’mun Nawawi ini menjadi tauladan bagi warga Kabupaten Bekasi,” ungkapnya.
BACA: Plt Bupati Bekasi Dorong KH Ma’mun Nawawi Jadi Pahlawan Nasional
Selain mengusulkan perubahan nama Jl. Raya Cikarang Cibarusah menjadi Jl. KH. Mamun Nawawi, pihaknya juga menginginkan agar ulama, pejuang dan cendikiawan muslim asal Kp. Cibogo, Desa Sindangmulya Kecamatan Cibarusah itu dapat segera ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Hanya saja, sambung Eka, usulan tersebut masih membutuhkan kajian. “Masih butuh proses, butuh kajian. Tetapi intinya, kalau saya lihat dari segi kriteria, KH Mamun Nawawi ini sudah memenuhi kriteria,” kata Eka.
Sebagaimana diketahui, KH. Ma’mun Nawawi merupakan salah satu tokoh sentral dalam pembentukan Laskar Hizbullah pada era perang kemerdekaan indonesia.
BACA: Pelebaran Jalan Raya Cikarang Cibarusah Dimulai Tahun Ini
Adapun peran aktif beliau dalam pembentukan Laskar Hizbullah dibuktikan dengan dilaksanakannya pelatihan semi militer bagi para santri di Pondok Pesantren Al Baqiyatus Sholihat yang dipimpinnya. Pasca pelatihan, Laskar Hizbullah tersebut diterjunkan ke berbagai medan pertempuran seperti di Jombang di bawah pimpinan KH. Wahid Hasyim, di Surabaya di bawah pimpinan Bung Tomo dan di Bekasi dibawah komando KH. Nur Ali.
Selain itu KH. Ma’mun Nawawi yang wafat di tahun 1975 juga dikenal sebagai cendekiawan. Setidaknya semasa hidupnya, beliau telah berhasil mengarang dan menyusun 63 buku atau kitab yang umumnya merupakan buku-buku referensi untuk memplejari ilmu falakh dan ilmu astronomi bagi para mahasiswa dan imuwan di sejumlah negara di Asia Tenggara dan Timur Tengah. (BC)