Plang Asmaul Husna Percantik Jalan Protokol di Kelurahan Bahagia

Lurah Bahagia, Khoirul Anwar saat memimpin pemasangan plang Asma'ul Husna di sepanjang jalan Jl. KH. A. Tajuddin, Kp. Ujung Harapan, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan pada Minggu 13 Maret 2022 lalu.
Lurah Bahagia, Khoirul Anwar saat memimpin pemasangan plang Asma'ul Husna di sepanjang jalan Jl. KH. A. Tajuddin, Kp. Ujung Harapan, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan pada Minggu 13 Maret 2022 lalu.

BERITACIKARANG.COM, BABELAN  – Nuansa regilius makin mengental di Kp. Ujung Harapan, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan. Sebab, Jl. KH. A. Tajuddin yang menjadi salah satu jalan protokol di wilayah ini telah dipercantik dengan papan plang 99 lafaz Asmaul Husna.

Sri Juliati (27) warga Kecamatan Babelan mengatakan, saat melintasi jalan sepanjang 1,5 kilometer ini tepatnya dari simpang Kelurahan Bahagia sampai jalan KH. Noer Alie banyak Asmaul Husna yang terpajang di median jalan yang ditulis dengan kaligrafi Arab lengkap dengan maknanya.

Bacaan Lainnya

Selain untuk mempercantik wilayah, menurutnya, papan plang 99 lafaz Asmaul Husna ini juga sangat bermanfaat sebagai media edukasi bagi pelajar atau masyarakat yang belum mengenal nama-nama indah Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

“Selain untuk mempercantik wilayah Kecamatan Babelan, dapat memberi manfaat bagi yang melintas terutama pelajar karena yang semua tidak tahu menjadi tahu,” ungkapnya, Selasa (15/03).

Lurah Bahagia, Khoirul Anwar menjelaskan pemasangan plang Asma’ul Husna dilakukan pada Minggu 13 Maret 2022 lalu. Pemasangan plang Asma’ul Husna tersebut dihadiri oleh Pimpinan umum Yayasan Attaqwa, KH. Irfan Mas’ud; Camat Babelan, H. Khoiruddin Muntaha; serta tokoh masyarakat dan pemuda di lingkungan Ujungharapan.

“Tujuan pemasangan plang Asma’ul Husna ini, disamping untuk mempercantik, juga untuk menegaskan kembali Ujungharapan sebagai kampung santri yang agamis dan religius di wilayah Kabupaten Bekasi,” kata Anwar.

Diketahui, Jl. KH. A. Tajuddin pada mulanya adalah jalan tembus yang dibangun untuk menghubungkan kampung Ujungmalang dengan Kebalen pada awal tahun 1950-an. Waktu itu Ujungharapan (yang dulunya bernama Ujungmalang) masih merupakan daerah terpencil, sebagaimana dituturkan Almaghfurlah KH. Noer Alie.

“Kampung Udjungmalang sedianja adalah merupakan suatu kampung jang terpentjil dan tidak ada djalan besar jang dipergunakan kendaraan bermotor, bahkan gerobak sadja hanja bisa masuk ke Udjungmalang di musim panas sadja dengan melalui sawah2.

Maka baru pada achir Pemerintah Djepang mulailah sedikit dibangun dan diperbesar djalan setapak jang ada dalam kampung jang menghubungi antara Udjungmalang-Telukputjung. Dan djalan jang menghubungi Udjungmalang-Babelan, kami buat dan bangun pada revolusi pyisik, sedangkan djalan jang menghubungi Udjungmalang-Kebalen kami bangun sesudah kedaulatan. Dan Alhamdulillah sekarang meskipun djalan ini belum sempurna dan bisa terpakai hanja pada musim panas sadja, namun sudah dapat sedikit menolong kesulitan masalah angkutan pada musim panas, sedangkan tadinja, baik waktu panas atau hudjan, tetap mengangkut barang apa sadja harus mempergunakan tenaga pikul  pakai orang.” (Dikutip sebagaimana termuat dalam Risalah Kebangunan Jajasan P3, Bekasi: DMA, 1390 H/1970 M, hlm. 6).

Sekarang Jl. KH. A. Tajuddin adalah salah satu jalan penting, selain Jl. KH. Noer Alie, Jl. KH. Mahmud Maksum, dan Jl. Ujungharapan, di kampung Ujungharapan Kelurahan Bahagia Kecamatan Babelan. Keempat jalan tersebut boleh dibilang menjadi jalan protokol di Kelurahan Bahagia. (sot)

Pos terkait