Petani Kedungwaringin Pasok Kebutuhan Kangkung di Pasar Cikarang dan Karawang

Salah seorang petani kangkung di Kampung Kedungkole, Desa Karangmekar, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi saat menabur pupuk urea untuk tanamnnya, Jum'at (02/02) siang.
Salah seorang petani kangkung di Kampung Kedungkole, Desa Karangmekar, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi saat menabur pupuk urea untuk tanamnnya, Jum'at (02/02) siang.

BERITACIKARANG.COM, KEDUNGWARINGIN – Bertani kangkung ternyata cukup menjanjikan, bahkan jika ditekuni bisa menghasilkan uang yang relatif besar. Hal ini seperti yang dirasakan para petani kangkung di Kecamatan Kedungwaringin. Mereka pun sukses menjadi pemasok utama sejumlah pasar tradisional yang ada di Cikarang dan Karawang.

“Hasil panen dibeli oleh tengkulak. Biasanya mereka datang dan mereka yang akan memasok ke pasar-pasar yang ada di Cikarang dan Karawang,” kata Ito, salah seorang petani kangkung di Kampung Kedungkole, Desa Karangmekar, Kecamatan Kedungwaringin, Jum’at (02/02).

Bacaan Lainnya

BACA: Petani Bojongmangu Manfaatkan Tanam Kacang Hijau di Musim Kemarau

Menurut Ito, menanam kangkung bisa dilakukan dengan skala kecil, seperti yang dilakukan dirinya. Di atas lahan seluas kurang lebih 50 x 100 meter yang dikelolanya, Ito menanam kangkung darat sebanyak 15 blok agar bisa dipanen secara bergiliran.

Dengan begitu, produksinya bisa berkelanjutan dan pendapatan yang bisa diperoleh sekitar Rp 5-6 juta per bulan. Sedangkan untuk sekali masa tanam hingga tiba masa panen selama 21 hari, total dibutuhkan modal sekitar Rp2 hingga Rp3 juta.

“Panen setiap bulan antara lima hingga enam blok. Untuk satu blok biasanya mereka (tengkulak-red) pasang harga borongan Rp1 juta. Memang tipis tetapi yang penting berkah dan lancar,” kata dia.

Udi, petani kangkung lainnya mengatakan bertani kangkung juga mempunyai kendala sama seperti kendala para petani pada umumnya. Salah satunya ketersediaan pupuk.

“Kendala paling utama yang selalu terjadi adalah kelangkaan pupuk. Saat tiba waktu pemupukan, pupuk urea ada kalanya kosong. Kami berharap agar pemerintah terus mengawasi stok pupuk biar pupuk nggak hilang di pasaran,” kata dia.

Kangkung Jadi Primadona

Untuk diketahui, kangkung merupakan komoditas sayuran terbesar yang diproduksi di Kabupaten Bekasi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik wilayah setempat, angka produksi kangkung di wilayah ini mencapai 59.471 kuintal sepanjang 2022, mengalahkan bawang merah, bayam, cabai besar, cabai rawit, kacang panjang, kembang kol , ketimun, sawi dan terong.

Adapun kecamatan terbesar penghasil tanaman ini yakni Babelan sebanyak 16.772 kuintal, Tarumajaya 6.812 kuintal, Pebayuran 6700 kuintal, Setu 4.436 kuintal, Karangbahagia 4.151 kuintal, Sukatani 3.290 kuintal dan Cikarang Barat 2.758 kuintal.

Kemudian Kedungwaringin 2.441 kuintal, Tambun Selatan 2.400 kuintal, Cikarang Pusat 1.830 kuintal, Sukawangi 1.432 kuintal, Muaragembong 1.335 kuintal, Cabangbungin 1.314 kuintal, Cikarang Timur 994 kuintal dan Tambun Utara sebanyak 705 kuintal.

Lalu Kecamatan Cibitung 554 kuintal, Cikarang Utara 444 kuintal, Serang Baru 291 kuintal, Cibarusah 289 kuintal, Cikarang Selatan 271 kuintal, dan Kecamatan Tambelang 226 kuintal. (dim)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait