BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Satgas Penanganan Covid-19 menerjunkan tim untuk melakukan supervisi dan asistensi di Desa Wangunharja, Kecamatan Cikarang Utara guna memperkuat pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat alias PPKM Mikro.
Koordinator Tim Supervisi PPKM Skala Mikro Koesmedi Priharto mengatakan hasil supervisi dan asistensi ini akan direplikasi ke daerah-daerah untuk mempercepat penanganan pandemi.
“Jadi mengatasi covid-19 ini harus bersama-sama melalui prosedur gotong royong dengan mengaktifkan daripada masyarakat yang ada di wilayah-wilayah tersebut,” kata Koesmedi Priharto, Senin (08/03).
Supervisi dan asistensi diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang ditimbulkan akibat Covid-19 dengan baik serta dapat membangun budaya masyarakat agar terbiasa hidup dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Jadi budaya-budaya seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan tidak berkumpul berkerumun itu harus menjadi kebiasaan, jadi budaya yang harus disosialisikan dengan baik,” kata dia.
Selain upaya menekan kasus Covid-19, supervisi dan asistensi juga bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan, keamanan, serta meningkatkan upaya pencegahan atau penanganan terhadap bencana.
“Jadi outputnya luas karena selain pencegahan Covid-19, sekaligus bagian dari ikhtiar pemulihan ekonomi di masa pandemi melalui pemberdayaan masyarakat, juga upaya peningkatan kamtibmas dan kesiapsiagaan warga mengantisipasi bencana,” katanya.
Kepala Desa Wangunharja, H. Ganda menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, selama diterapkan PPKM Mikro pihaknya menerapkan program Mang Jaka (Masyarakat Jaga Kampung). Program ini lalu mengalami peningkatan status melalui Kampung Tangguh Jaya (KTJ) yang diinisiasi Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran.
“Melalui KTJ kami bisa memanfaatkan sumber daya manusia yang lebih banyak lagi dalam usaha menekan penyebaran Covid-19,” kata dia.
Menurutnya, melalui program ini pihaknya mengedepankan peran serta masyarakat dalam menjaga lingkungan kampungnya, misal dengan membatasi kerumunan warga atau hal lain yang berkaitan dengan pencegahan penularan Covid-19.
“Dari sisi pendanaan dan SDM bisa kami maksimalkan, sehingga bisa menekan laju Covid-19 tidak menyebar dengan cepat. Jika ada warga terindikasi positif Covid-19, kami lakukan isolasi mandiri di desa dan warga bersama ibu-ibu PKK menyediakan berbagai kebutuhan makan dan minum warga yang terpapar,” kata dia.
Untuk diketahui, selain di Desa Wangunharja, supervisi dan asistensi oleh Satgas Penanganan Covid-19 juga dilakukan di 6 desa/kelurahan di 6 provinsi priotitas. Desa/kelurahan itu meliputi Desa Bojongnangka (Banten), Kelurahan Krukut (DKI Jakarta), Desa Karanggeneng (Boyolali), Desa Sidorukun (Jawa Timur), dan Desa Padangsambian Klod (Bali). Hasil supervisi dan asistensi ini rencananya akan direplikasi atau dijadikan role model yang diterapkan di daerah-daerah lain guna memutus rantai penularan Covid-19. (BC)