Penyertaan Modal Belum Digelontrokan, Bupati Klaim Tak Hambat Pemasangan Pipa di Cibarusah

Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja saat meninjau galian pipa pdam yang digunakan untuk hidran umum di di halaman Masjid Al Ikhlas, Kp. Poponcol, Desa Ridomanah, Kecamatan Cibarusah, Jumat (12/07) pagi | Foto : Humas Pemkab Bekasi
Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja saat meninjau galian pipa pdam yang digunakan untuk hidran umum di di halaman Masjid Al Ikhlas, Kp. Poponcol, Desa Ridomanah, Kecamatan Cibarusah, Jumat (12/07) pagi | Foto : Humas Pemkab Bekasi

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT –  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi dan Pemerintah Kabupaten Bekasi telah menyepakati  anggaran sebesar Rp 80 miliar dari APBD 2019 untuk pemasangan pipa distribusi air oleh PDAM Tirta Bhagasasi di wilayah terdampak krisis air bersih seperti Cibarusah.

BACA: Pemasangan Pipa PDAM untuk Hidran Umum di Cibarusah Belum Maksimal

Bacaan Lainnya

Anggaran itu disiapkan seiring telah disahkannya Peraturan Daerah (Perda) tentang penyertaan modal kepada PT Tirta Bhagasasi sejak Oktober 2018 lalu. Ironisnya, penyertaan modal yang awalnya diajukan oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi tak kunjung dieksekusi lantaran hingga saat ini Perda tersebut belum dilembardaerahkan.

Hal itu terungkap dalam paripurna pengesahan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten Bekasi Tahun Anggaran 2018. Oleh karenanya, DPRD Kabupaten Bekasi merekomendasikan agar Perda tersebut dapat segera diundangkan oleh Bupati Bekasi menjadi lembaran daerah selambat-lambatnya dalam waktu 14 hari sejak rekomendasi  dibacakan.  Hal serupa juga berlaku untuk Peraturan Daerah tentang Keuangan Daerah yang sudah mendapatkan Nomor Registrasi dari Pemerintah Propinsi Jawa Barat.

Menanggapi hal ini, Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja mengaku akan segera mempelajari dan menindaklanjuti rekomendasi yang disampaikan anggota dewan dalam paripurna tersebut. “Nanti kita akan lihat terkait Perda penyertaan modal karena sepengatahuan saya memang sudah dievaluasi oleh gubernur,” ungkapnya, usai menghadiri paripurna pengesahan Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten Bekasi Tahun Anggaran 2018, Senin (15/07).

Meski begitu, Eka menampik jika hal itu menghambat proses pemasangan pipa distribusi air yang saat ini tengah dilakukan oleh PDAM Tirta Bhagasasi untuk warga yang wilayahnya terdampak krisis air bersih. “Jadi memang langkah yang  sekarang kita ambil itu adalah bagaimana PDAM bisa menidstribusikan air sampai ke titik kekeringan. Itu sudah kita lakukan dengan menggunakan dana yang ada,” kata dia.

Sebelumnya,  Kepala Kantor Cabang Pembantu PDAM Cibarusah, Ganjar Munandar mengatakan pipa distribusi air yang dibangun bakal melintasi sejumlah desa yang warganya kerap terdampak krisis air bersih seperti di Desa Sirnajati, Ridogalih dan Ridomanah.

“Untuk saat ini pipa sudah terpasang sampai jembatan yang menjadi perbatasan Desa Sirnajati dan Ridogalih. Untuk bisa sampai Desa Ridomanah masih sekitar  7 KM lagi,” ungkapnya.

Ia mengatakan pipa distribusi air baru terpasang beberapa waktu lalu setelah pipa berhasil ditanam di bawah aliran sungai Cipamingkis.  “Kalau kemarin-kemarin belum terpasang karena pemasangan pipa terkendala dengan kondisi tanah di kali Cipamingkis yang gampang longsor. Tetapi alhamdulillah, sekarang kita tidak khawatir lagi karena pipa sudah kita tanam, melintas di bawah kali,” tuturnya.

Meski demikian, Ganjar masih belum dapat memastikan kapan pipa distribusi air yang dibangun itu dapat dirasakan manfaatnya oleh warga, termasuk yang wilayahnya sudah dilintasi pipa. “Sekarang kita masih akan evaluasi dulu, mampu atau tidak (air terdistribusikan-red) dengan pasokan yang ada saat ini,” ungkapnya.

Sementara itu anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Cecep Noor mengatakan persoalan krisis air bersih bagi warga di Kecamatan Cibarusah sepatutnya sudah tidak perlu terjadi lagi. Pasalnya, pada APBD 2019 telah dianggarkan Rp 80 miliar untuk membangun saluran air ke warga di daerah kekeringan. Anggaran itu disiapkan melalui penyertaan modal kepada PDAM Tirta Bhagasasi.

“Dengan adanya penyertaan modal kepada PDAM seharusnya hari ini tidak ada lagi kekeringan di Cibarusah. Ini kan tiap tahun terjadi seharusnya solusi jangka panjang sudah ada, jangan hanya bagi-bagi air saja, bukan itu solusinya,” kata Cecep Noor.

Dengan belum selesainya pemasangan pipa, Cecep Noor menilai Pemkab Bekasi seperti tidak ada semangatnya mengatasi kekeringan. “Kalau  sudah dianggarkan, sampai pertengangan tahun ini seharusnya instalansi air sudah terpasang dan tidak ada lagi kekeringan di Cibarusah,” tandasnya. (BC)

Pos terkait