Penyebaran SMS Spam di Luar Kewenangan Diskominfosantik Kabupaten Bekasi

Sekretaris Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Kabupaten Bekasi, Beni Saputra
Sekretaris Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Kabupaten Bekasi, Beni Saputra

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Sekretaris Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Kabupaten Bekasi, Beni Saputra menegaskan jika penyebaran SMS sampah (spam) dari nomor tak dikenal yang berisi penawaran pinjaman  dana hingga penipuan berkedok hadiah diluar kewenangan pihaknya.

“Kalo SMS spam itu domainnya Kementrian, Diskominfo Kabupaten/Kota nggak punya kewenangan untuk itu,” kata Benni Saputra, Rabu (11/09).

Bacaan Lainnya

Oleh karenanya, pihaknya tak bisa mengambil langkah lebih jauh dan menyerahkan sepenuhnya persoalan itu ke pemerintah pusat.

“Orang pusat juga sudah tau lama ada SMS Spam begini, harusnya kan mereka yang punya kewenangan sudah mengambil langkah kongkrit,” cetusnya.

Sebelumnya, sejumlah masyarakat Kabupaten Bekasi diresahkan dengan banyaknya SMS spam dari nomor tak dikenal. Isinya beragam, ada yang menawarkan pinjaman dana hingga penipuan bekedok hadiah.

Yusuf (21) asal Desa Cibarusah Kota, Kecamatan Cibarusah mempertanyakan kebenaran isi SMS yang kerap kali masuk ke ponselnya. “Iya kadang penasaran juga sih, benar apa nggak pinjamanan dananya?,” ujarnya saat diwawancara, Rabu (11/09).

Dalam keadaan mendesak, pernah terlintas difikiran Yusuf untuk menggunakan jasa tersebut. Apalagi, dari SMS yang diterima pinjaman bisa diperoleh tanpa agunan dan kerap mengatasnamakan koperasi simpan pinjam. “Tapi nggak jadi karena kalau kata temen saya itu cuma bohongan (penipuan-red),” tuturnya.

Tak hanya Yusuf,  Edi (33) juga kerap mendapatkan SMS serupa. Meski demikian, pemuda yang berdomisili Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat itu lebih memilih mengabaikan SMS yang masuk ke ponselnya.

“Ya paling didiemin aja. Palingan orang iseng doang. Ada mah beberapa kali SMS itu masuk. Kalau nggak pinjaman dana, ya hadiah,”ujarnya.

Edi yakin SMS yang masuk ke ponselnya itu merupakan penipuan. Ia mengaku heran kenapa nomornya bisa diketahui oleh oknum yang mengirimkan SMS tersebut. “Heran aja, kok bisa gitu dapat nomor saya,” tuturnya.

Sementara itu Sulis (18), mahasiswi dari Kampus Pelita Banga ini lebih sering menerima SMS pemberian hadiah. “Paling sering SMS hadiah. Kalau aku pribadi sih aku abaikan aja, gag terlalu ditanggapin, takut penipuan juga,” kata dia. (BC)

Pos terkait