Pengusaha Ikut Tangani Stunting di Kabupaten Bekasi

Para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kabupaten Bekasi menyalurkan bantuan berupa telur dan vitamin kepada sejumlah balita yang terindikasi stunting. Ini menjadi energi baru dalam rangka mempercepat penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Bekasi.
Para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kabupaten Bekasi menyalurkan bantuan berupa telur dan vitamin kepada sejumlah balita yang terindikasi stunting. Ini menjadi energi baru dalam rangka mempercepat penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Bekasi.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA  – Para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kabupaten Bekasi menyalurkan bantuan berupa telur dan vitamin kepada sejumlah balita yang terindikasi stunting. Ini menjadi energi baru dalam rangka mempercepat penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Bekasi.

Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan mengapresiasi jajaran pengurus APINDO Kabupaten Bekasi yang ikut berkontribusi memberikan bantuan mengikis angka stunting di Kabupaten Bekasi. Hal ini sangat membantu Pemerintah Daerah yang tengah berupaya mempercepat penurunan angka stunting sebesar 14 persen di tahun 2023.

Bacaan Lainnya

BACA: Tekan Stunting di Kabupaten Bekasi, Ibu-ibu Diminta Jangan Abai Gizi

“Kalau target nasional itu di tahun 2024. Tapi Kabupaten Bekasi ingin lebih awal, akhir tahun 2023 ini kalau bisa sudah mencapai 14 persen sehingga tahun depannya bisa terus menurun ya,” ungkap Dani Ramdan usai menyerahkan bansos dari APINDO Kabupaten Bekasi di Kecamatan Cikarang Utara. Kamis (02/11).

Dia menegaskan Pemerintah Kabupaten Bekasi sejauh ini sudah bisa menekan angka stunting. Berdasarkan data, tahun 2021 ada di angka 21,5 persen. Kemudian di tahun 2022 sudah turun ke angka 17,8 persen. Sementara di tahun 2023 ini ditargetkan mampu mencapai angka 14 persen.

“Kalau prediksi ini kan tahun 2023 belum selesai nih, ya di angka 14 persen, umpama lebih, ya lebih sedikit, tapi angka pastinya ini kan masih ada November dan Desember, angka pastinya akan kita data di Januari 2024,” tuturnya.

Dani mengemukakan, perlunya peran dunia usaha ikut serta mengentaskan stunting karena akan berdampak pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekerja di perusahaan. Apabila generasi mendatang bebas stunting maka pekerja akan semakin produktif.

“Mengapa perlu, karena ke depan kita perlu generasi yang unggul, generasi yang unggul bisa menjadikan daya beli tinggi. Nah kalau daya tinggi beli tinggi kan bisnis maju, tapi kalau perusahaan tidak membantu, nanti generasi selanjutnya kita lemah, miskin, ekonomi tidak bisa tumbuh cepat ya,” terangnya.

Dani mengharapkan peran swasta juga terus ikut membantu dalam mempercepat penurunan stunting. “Saya yakin mereka juga punya pengetahuan itu, tinggal diajak dan dikoordinir. Makanya yang paling tepat sebenarnya APINDO,” ungkapnya.

Ketua APINDO Kabupaten Bekasi, Sutomo, menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan titik awal dan akan terus berkelanjutan. Pihaknya akan terus mendorong dan mengajak seluruh perusahaan di Kabupaten Bekasi untuk ikut berpartisipasi mendukung program-program pemerintah.

“Kita berharap tidak berhenti hari ini, tapi akan berkelanjutan. Kami akan dorong untuk jadi titik awal dan sampaikan kepada seluruh perusahaan di Kabupaten Bekasi untuk ikut berpartisipasi,” ujarnya.

Turut hadir pada kegiatan tersebut Camat Cikarang Utara, unsur Muspika Cikarang Utara, Kepala Puskesmas Cikarang Utara, serta jajaran pengurus APINDO Kabupaten Bekasi. (riz)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait