Pengendalian Inflasi, Kabupaten Bekasi Jaga Stabilitas Harga dan Daya Beli Masyarakat

Pedagang sembako di Pasar Cikarang
Pedagang sembako di Pasar Cikarang

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Tingkat inflasi di Kabupaten Bekasi pada Januari hingga minggu ke-3 bulan Februari 2024 terkendali. Berdasarkan laporan yang diterima, inflasi year-on-year (yoy) di Kabupaten Bekasi  pada Januari 2024 tercatat lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai sebesar 5,28 persen.

BACA: Harga Beras di Cikarang Tinggi, Dinas Perdagangan Bakal Gelar Operasi Pasar

Bacaan Lainnya

“Secara year-on-year (yoy), inflasi Kabupaten Bekasi pada Januari 2024 tercatat dibawah 3 persen atau lebih rendah dibandingkan inflasi nasional,” ujar Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Daerah Tahun 2024, yang dipimpin langsung oleh Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir. Kegiatan ini diikuti secara virtual di Command Center, Diskominfosantik, Cikarang Pusat, pada Senin (19/02).

Dani mengatakan Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus menekankan upaya pengendalian inflasi di Kabupaten Bekasi. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat. “Pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri dalam pengendalian inflasi. Diperlukan kerjasama dan peran aktif dari semua pihak, termasuk masyarakat,” ujar Dani Ramdan.

Adapun sejumlah komoditas yang berpotensi menyumbang inflasi diantaranya adalah cabai merah, minyak goreng, telur ayam ras, beras, gula pasir dan lainnya. Sebab komoditas-komoditas ini terpantau mengalami kenaikan di ratusan daerah.

“Khususnya beras, kita terus kerjasama dengan Bulog untuk memastikan supply sesuai dengan demand. Kemudian menjelang Ramadan kita juga akan melakukan operasi pasar besar-besaran di kecamatan-kecamatan untuk menekan harga, seperti beras, minyak, telur, terigu serta bapokting lainnya,” kata Dani.

Sementara itu dalam rapat koordinasi yang diikuti Gubernur dan Bupati/Walikota se-Indonesia ini, Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir menyoroti kenaikan harga sejumlah komoditas pangan.

Dirinya meminta Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota se-Indonesia dan stakeholder terkait untuk melakukan penanganan secara serius, agar daya beli masyarakat tidak tergerus. “Kita sudah tau penyakitnya apa, beras naik, jagung naik, bawang putih naik,” ungkapnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) secara umum komoditas yang sering menjadi penyumbang inflasi sepanjang Februari 2018-2023 adalah beras, bawang putih, cabai merah, bawang merah, cabai rawit, ikan segar, dan daging ayam ras.

Sedangkan secara kumulatif hingga minggu ketiga Februari 2024 terjadi kenaikan harga cabai merah di 230 kabupaten/kota. Adapun harga rata-rata cabai merah di seluruh Indonesia saat ini mencapai Rp55.359 per kilogram.

Sementara untuk kenaikan harga beras pada minggu ketiga Februari 2024 terjadi di 179 kabupaten/kota, dengan kisaran harga rata-rata nasional mencapai Rp14.380 per kilogram. Selanjutnya, untuk telur ayam ras juga terjadi kenaikan harga di 182 kabupaten/kota, dengan kisaran harga rata-rata nasional mencapai Rp30.118 per kilogram.

“Nah, ini ada kenaikan yang sudah disampaikan tadi yang harus kita waspadai,” ujar Tomsi. (dim)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait