BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi mengingatkan perusahaan yang beroperasi di wilayahnya turut menyediakan lokasi isolasi mandiri (isoman) terpusat bagi pegawai dan keluarga pegawai yang terpapar virus corona (Covid-19). Hal tersebut sesuai dengan Surat Edaran Bupati Bekasi No.530/SE-39/Perindustrian.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Eny Sri Mainiarti berharap keterlibatan perusahaan untuk membantu mengatasi pandemi Covid-19. Dengan melonjaknya kasus belakangan, kata dia, tempat perawatan pasien sangat dibutuhkan.
“Jadi perusahaan harus peduli dengan menyediakan tempat terpusat bagi karyawannya yang terpapar Covid-19. Pemimpin perusahaan harus mengetahui berapa banyak karyawannya yang konfirmasi positif yang melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing,” kata Sri Eny Sri Mainiarti, Kamis (22/07).
Sri Enny mengungkapkan seperti yang terjadi di salah satu perumahan di Sukadami, Kecamatan Cikarang Selatan, satu komplek perumahaan terpapar Covid-19. Mereka rata-rata adalah pegawai dari perusahaan.
“Jadi dari Satgas Covid-19, berharap perusahaan benar-benar mengopeni (peduli-red) pada saat ada satu orang terkonfimasi positif, perusahaan harus segera melakukan isolasi secara terpusat,”katanya.
Sebab, sambungnya, jika isolasi mandiri dilakukan di lingkungan perumahaan potensi penyebaran virus Covid-19 ke warga perumahan lainnya cukup besar mengingat dari segi luas dan ukuran perumahan sangat memungkinkan mudahnya penyebaran virus Corona.
“Jadi akan sangat mudah terjadinya transmisi dengan anggota keluarga ataupun warga yang lain. Apalagi orang yang isolasi ini tidak punya keluhan sehingga merasa aman, keluar ke pasar atau kemana-mana, itu jadi menjadi satu komplek perumahan yang bersumber dari perusahaan,” ujarnya.
Dengan begitu, lanjutnya, perusahaan diharapkan memiliki tempat terpusat isolasi Covid-19 untuk pegawainya dengan dilengkapi semua kebutuhan. Dengan begitu, penanganan dari perusahaan bisa dilakukan dengan maksimal. Terlebih, perusahaan juga memiliki dokter pribadi atau dokter perusahaan yang bisa dilibatkan dalam penanggulangan Covid-19.
“Ya kalau dari Dinkes itu hanya ada 200 dokter, repot juga kalau harus mengurus warga yang jumlahnya jutaan,” kata dia. (***)