BERITACIKARANG.COM, BOJONGMANGU – Pemerintah Kabupaten Bekasi fokus melakukan rehabilitasi lahan dan bangunan pasca bencana pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Legok Cariu RT 12 RW 06 Desa Sukamukti, Kecamatan Bojongmangu. Proses rehabilitasi dilakukan sesuai rekomendasi yang dikeluarkan Pusat Vulakanlogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi.
BACA: Tindaklanjut Pergerakan Tanah di Bojongmangu Tunggu Kajian PVMBG
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan bencana pergerakan tanah mulai dirasakan warga sejak awal Januari 2024 lalu dan terus meluas. “Awalnya kan memang di sebelah selatan kemudian merembet ke utara. Antisipasi penanganan yang kita lakukan itu kalah cepat dengan kondisi pergerakan tanah yang lebih massif karena memang sekarang kita sedang berada di puncak musim hujan,” ungkapnya saat meninjau lokasi pergerakan tanah di Desa Sukamukti, Jum’at (15/03).
Ia menilai, proses penanganan yang dilakukan seluruh perangkat daerah, kecamatan, desa hingga stakeholder terkait sudah dilakukan dengan baik. Meskipun kerusakan pada sejumlah bangunan milik warga, badan jalan, pipa PDAM dan aliran listrik tak bisa dihindari. “Yang jelas prinsip-prisipnya keselamatan sudah dijalankan dan Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada korban jiwa walaupun kondisi kerusakan seperti ini,” kata dia.
BACA: BPBD Dirikan Tenda Darurat untuk Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Bojongmangu
Dani menambahkan dalam proses rehabilitasi, Pemerintah Kabupaten Bekasi telah mengikuti rekomendasi yang disampaikan PVMBG Badan Geoglogi dengan melakukan penguatan lereng, perbaikan sistem drainase dan penanaman vegetasi.
“Langkah yang sekarang kita lakukan ada rehabilitasi baik lahan maupun bangunan. Tetapi bangunan hanya bisa kita tindaklanjuti kalau lahannya sudah ditangani secara benar. Kita sudah mendapatkan rekomendasi dari Badan Geogologi yaitu melalui penguatan lereng kemudian sistem drainasenya dan vegetasi. Semua itu dalam tahap pengerjaan dibantu oleh pihak Deltamas sehingga sebetulnya kita dalam on the track,” ungkapnya.
Terkait dengan rehabilitasi bangunan, Dani mengatakan Pemerintah Kabupaten Bekasi masih mencari formula dalam proses pemberian bantuan sambil menunggu proses rehabilitasi lahan selesai dilakukan. “Prioritas utama adalah memberikan bantuan kepada warga yang bangunannya yang terdampak. Namun, ada kendala terutama pada ruko, sehingga perlu berkonsultasi dengan Pemprov dan Kemendagri untuk formulasi bantuannya,” tambahnya.
BACA: Lantai Amblas – Tembok Retak, Belasan Rumah dan Kontrakan di Bojongmangu Terdampak Pergerakan Tanah
Selain itu, pihaknya juga masih akan terus berkomunikasi dengan Badan Geogologi untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kondisi kelaikan tanah dan kebijakan lebih lanjut warga. “Artinya setelah perbaikan lahan selesai kami akan mengundang lagi Badan Geologi nanti mereka akan memberikan pendapat ya apakah masih bisa ditinggali atau harus dikosongkan atau direlokasi nah itu nanti kan kami bahas lagi. Sekarang yang penting pergerakan tanahnya bisa berhenti dengan segera dulu,” kata Dani Ramdan. (dim)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS