BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi akan menyulap Gedung Juang yang berada di Jl. Sultan Hasanudin, Desa Setiadarma Kecamatan Tambun Selatan sebagai museum diorama dengan konten sejarah Kabupaten Bekasi.
BACA: Sejak 1993 diwacanakan, Pemanfaatan Gedung Juang Belum Pernah Terealisasi Sampai Sekarang
Sekretaris Dinas Budaya Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln mengatakan keberadaan museum diorama ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk mendatangi bangunan bersejarah di Kabupaten Bekasi ini sebagai pusat informasi dan wisata edukasi.
“Jadi musium diorama ini akan menyajikan data dan informasi mengenai sejarah Kabupaten Bekasi dari masa kemasa yang akan ditampilkan secara digital mengikuti arus teknologi, supaya menjadi daya tarik pengunjung, terutama generasi muda,” kata Henri Lincoln, Kamis (14/11).
Menurutnya, rencana itu akan direalisasikan di tahun 2020. Adapun anggaran yang dibutuhkan kurang lebih Rp 39 miliar yang saat ini telah masuk ke dalam KUA PPAS Kabupaten Bekasi Tahun Anggaran 2020.
“Kita sudah membuat story line dan dan melaksanakan Forum Grup Discussion dengan sejarawan, budayawan, tokoh masyarakat hingga komunitas-komunitas untuk mematangkan konsep ini. Pembuatan DED dan pelaksanan fisiknya kita rencanakan rampung di 2020 dengan anggaran kurang lebih Rp 39 miliar,” kata dia.
Menurut Henri anggaran itu nantinya akan digunakan untuk pembuatan taman di depan gedung juang, signed monumental museum diorama, batas teritori dengan bangunan sekitar, drop of area dan penataan area parkir. Lalu penataan ruang pameran di lantai satu dan dua Gedung Juang, hingga pengadaan prasasti atau benda bersejarah yang ditemukan di Kabupaten Bekasi.
“Karena informasi yang kami terima prasasti ataupun benda-benda bersejarah itu ada yang dimiliki perorarangan ataupun disimpan di museum-museum di daerah lain sehingga perlu kita ambil atau dibuatkan duplikatnya,” kata Henri.
Tak hanya itu, nantinya musium diorama ini juga akan dilengkapi dengan hall teater yang bisa digunakan masyarakat untuk menyaksikan film dokumenter Bekasi baik di masa prasejarah, masa kerajaan tarumanagara dan kerajaan sunda, film dokumenter perlawanan rakyat Bekasi terhadap kolonialisme /imperialisme serta film dokumenter tentang perjuangan masyarakat Kabupaten Bekasi dalam mempertahankan kemerdekaan serta profil Kabupaten Bekasi dalam pelaksanaan hasil pembangunan.
“Dengan adanya teknologi yang diterapkan hingga pengetahuan yang disajikan, masyarakat akan lebih mudah memahami sejarah Bekasi,” tuturnya.
Henri menambahkan selain museum diorama area Gedung Juang nantinya akan dilengkapi dengan gedung Creative Center (Cretive Hub) yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Awalnya akan dibangun di area Stadion Wibawa Mukti hanya saja lokasinya tidak memadai maka kita relokasi ke area Gedung Juang,” kata Henri. (BC)