BERITACIKARANG.COM, SETU – Pemerintah Kabupaten Bekasi mengalokasikan anggaran sebesar Rp 105 miliar untuk pembenahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng yang terletak di Kecamatan Setu. Anggaran ini akan digunakan untuk berbagai keperluan di 2025.
Juru Bicara Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Dedy Kurniawan, menjelaskan bahwa anggaran tersebut akan difokuskan pada beberapa kegiatan utama. Di antaranya, pembebasan lahan seluas dua hektare, pengadaan 14 alat berat, hingga pembangunan instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) untuk pengolahan air lindi.
BACA: Pemerintah Kabupaten Bekasi Diminta Serius Perbaiki Sistem Pengelolaan Sampah di TPA Burangkeng
“Untuk penggunaan teknologi pengelolaan sampah, kami masih menunggu keputusan pimpinan daerah, apakah akan menggunakan teknologi incinerator atau memanfaatkan sampah sebagai sumber energi listrik,” kata Dedy Kurniawan.
Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi, Sarif Marhaendi, mengungkapkan bahwa meskipun anggaran Rp 105 miliar sudah dialokasikan, pihaknya menyadari bahwa kemampuan keuangan daerah terbatas. Oleh karena itu, pembenahan TPA Burangkeng diharapkan dapat dilakukan secara bertahap.
“Anggaran ini berasal dari APBD 2025, dan kami berharap masalah di TPA Burangkeng dapat diselesaikan secara bertahap, meskipun kita memahami adanya keterbatasan anggaran,” ujar Sarif Marhaendi.
Sarif juga menyoroti kondisi TPAyang saat ini sangat memprihatinkan, berdasarkan hasil tinjauan langsung ke lokasi. Pembenahan yang dilakukan diharapkan dapat memberikan solusi atas masalah yang sudah berlangsung lama di TPA tersebut.
“Seiring dengan adanya rekomendasi dari Menteri Lingkungan Hidup terkait penutupan sementara TPA, kami tentu akan terus mengupayakan perbaikan dan memastikan anggaran yang ada bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” tambah Sarif.
Dengan alokasi anggaran yang cukup besar, diharapkan pembenahan TPA Burangkeng dapat dilakukan secara menyeluruh dan memberikan dampak positif bagi pengelolaan sampah di Kabupaten Bekasi, sekaligus mengatasi masalah lingkungan yang ada. (DIM)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS