BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Bekasi masa khidmat 2024-2028 resmi dilantik. Pelantikan ini menjadi langkah awal bagi kepengurusan baru untuk membawa visi dan misi organisasi ke arah yang lebih baik.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Ade Sukron. Kehadiran para tamu undangan ini menunjukkan dukungan besar terhadap peran strategis GP Ansor dalam membangun daerah dan masyarakat.
Dalam sambutannya, Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Ade Sukron, menyampaikan ucapan selamat kepada Hasan Basri yang terpilih sebagai Ketua GP Ansor Kabupaten Bekasi. Ia menekankan pentingnya sinergi antara GP Ansor dan pemerintah daerah untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada di Kabupaten Bekasi.
“Kabupaten Bekasi memiliki APBD yang cukup besar, namun tantangannya juga besar. Kami berharap GP Ansor bisa berperan aktif dalam membangun Kabupaten Bekasi. Harapan saya ke depan, GP Ansor dapat bersinergi dengan pemerintah daerah. Kami di DPRD Kabupaten Bekasi terbuka untuk berdiskusi guna mencari formulasi kebijakan yang berdampak bagi umat,” ujar Ade Sukron, Minggu (23/02).
Pernyataan ini menegaskan bahwa GP Ansor bukan hanya sekadar organisasi kepemudaan, tetapi juga mitra strategis pemerintah dalam menciptakan kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
PCNU Apresiasi untuk Kepengurusan Sebelumnya
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bekasi, KH. Atok Romli Musthofa, turut memberikan selamat kepada Hasan Basri atas amanah barunya sebagai Ketua GP Ansor Kabupaten Bekasi. Ia juga tidak lupa menyampaikan apresiasi kepada Ahmad Tetuko Taqiyudin alias Atet atas dedikasinya selama masa kepemimpinan sebelumnya.
“Mudah-mudahan apa yang telah diwariskan dan dijalankan selama ini sebagai bagian dari kebaikan dapat diteruskan oleh kepengurusan yang baru,” ungkap KH. Atok Romli Musthofa.
KH. Atok Romli Musthofa juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi GP Ansor di era digitalisasi saat ini. Menurutnya, tema transformasi Ansor menuju Indonesia masa depan atau Indonesia emas bukanlah hal yang mudah untuk diwujudkan. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi menuntut organisasi untuk terus beradaptasi dan berinovasi.
“Tantangan saat ini lebih berat dibanding tahun-tahun sebelumnya, terutama dengan pesatnya perkembangan teknologi dan informasi. Transformasi ini tidak hanya berlaku bagi organisasi, tetapi juga program-programnya. Percepatan harus dilakukan agar Ansor ke depan dapat terus berkiprah, tidak hanya di lingkungan Nahdlatul Ulama, tetapi juga di berbagai bidang lainnya,” kata dia. (DIM)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS