BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, Bobby Agus Ramadan, menyoroti pelaksanaan job fair yang digelar Pemerintah Kabupaten Bekasi di Kawasan Jababeka, Cikarang Utara. Menurutnya, acara yang bertujuan mengurangi angka pengangguran ini memerlukan evaluasi menyeluruh, khususnya dalam aspek teknis pelaksanaan.
“Kalau melihat teknis pelaksanaannya, sebenarnya pencari kerja tidak perlu datang langsung. Mereka bisa melamar lewat online dengan memindai barcode melalui ponsel. Kalau memang prosedurnya seperti itu, kenapa harus dibuat offline? Kenapa tidak disebar saja barcode-nya?” ujar Bobby pada Selasa (27/05).
Bobby juga menyarankan agar pelaksanaan job fair di masa mendatang dibagi dalam beberapa tahap untuk menghindari penumpukan peserta. Berdasarkan informasi yang diterimanya, terdapat sekitar 2.517 lowongan pekerjaan yang tersedia, sedangkan jumlah pencari kerja yang hadir mencapai 25 ribu orang.
BACA: Kericuhan Warnai Job Fair di Jababeka, Ribuan Pencari Kerja Berdesakan
“Ke depan bisa dibagi per termin, per kawasan, atau per wilayah. Misalnya dibuka di tiga kecamatan, bahkan di tiap desa. Jadi tidak menumpuk seperti saat ini,” tambah politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.
Ia menegaskan bahwa meskipun job fair merupakan salah satu solusi untuk pengentasan pengangguran di Kabupaten Bekasi, pelaksanaannya harus lebih terarah dan tepat sasaran.
“Kalau untuk pengentasan pengangguran, jelas job fair ini solusi. Tapi memang masih banyak kekurangan. Nanti kami akan undang Disnaker untuk membahas kelanjutan program ini dan menyusun tahapan-tahapan perbaikannya,” katanya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi, Nur Hidayah, mengakui bahwa jumlah pencari kerja yang hadir di acara tersebut melebihi ekspektasi. “Kami mohon maaf karena antusias cukup tinggi, kita memprediksi hari ini 10 ribu lebih yang datang,” ujarnya.
Nur Hidayah menjelaskan bahwa pihaknya telah berupaya mengantisipasi lonjakan peserta dengan melakukan rekayasa teknis. Salah satu langkah yang dilakukan adalah membagi alur masuk berdasarkan jenis kelamin. Peserta perempuan diarahkan masuk dari sisi depan samping, sementara peserta laki-laki dari sisi samping belakang.
Adapun pintu utama steril dan hanya diperuntukkan bagi tamu undangan, pejabat VIP, dan VVIP, termasuk Bupati dan Wakil Bupati Bekasi. “Kami sudah berupaya, termasuk memohon pengamanan dari Satpol PP maupun aparat Kepolisian,” tambahnya.
Diketahui, Job fair yang diikuti oleh 64 perusahaan ini menawarkan 217 lowongan kerja dengan total kebutuhan tenaga kerja mencapai 2.517 orang. Lowongan tersebut mencakup berbagai latar belakang pendidikan, mulai dari lulusan SM/SMK sederajat, D3, S1, hingga penyandang disabilitas.
Meski bertujuan membantu masyarakat mendapatkan pekerjaan, sistem pelaksanaan yang dinilai kurang efektif serta membludaknya jumlah pencari kerja sempat memicu kericuhan. Bahkan, sejumlah pencari kerja dilaporkan pingsan akibat kondisi yang tidak kondusif. (DIM)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS