Pasar di Tengah Hutan, Konsep Pasar Wisata Kekinian yang Ada di Setu

Hutan Kota Alun-alun Ajarwana Setu disulap Pemerintah Kabupaten Bekasi dan Dinas Kehutanan Jawa Barat menjadi Pasar Pasisian Leuweung atau pasar wisata di tengah hutan.
Hutan Kota Alun-alun Ajarwana Setu disulap Pemerintah Kabupaten Bekasi dan Dinas Kehutanan Jawa Barat menjadi Pasar Pasisian Leuweung atau pasar wisata di tengah hutan.

BERITACIKARANG.COM, SETU –  Ide pasar di tengah sejuknya hutan belakangan tengah menjamur di sejumlah wilayah. Di Kabupaten Bekasi, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat menyulap Hutan Kota Alun-alun Ajarwana, Desa Tamansari, Kecamatan Setu menjadi pasar dengan konsep wisata.

Di lokasi ini, keramaian pasar sengaja dibentuk di tengah hutan yang identik dengan situasi yang sunyi plus sejuk. Para pedagang membuka lapak sederhana yang terbuat dari bambu. Produk-produk yang dijual di acara bertajuk Pasar Pasisian Leuweung itu terdiri dari makanan dan minuman, ecoprint, kerajinan tangan berbahan kayu hingga buah durian yang ditanam para petani lokal.

Bacaan Lainnya

BACA: Dorong Anak Muda Kabupaten Bekasi Kembangkan UMKM

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan hutan yang dimanfaatkan menjadi sarana pariwisata ini memiliki potensi besar untuk mendongkrak perekonomian masyarakat, termasuk para petani.

“Hutan yang dimanfaatkan sebagai sarana pariwisata bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Di Kabupaten Bekasi sudah langka sekali lahan sejenis, sehingga aset alam ini harus dijaga dengan baik dan diberikan sarana prasarananya,” ujarnya, Minggu (08/10).

Dani menginstruksikan kepada jajarannya agar gagasan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat tidak berhenti di acara ini. Namun perlu diimplementasikan secara berkelanjutan dengan mereplikasi kegiatan serupa di wilayah lainnya, memanfaatkan lahan yang ada.

“Saya sudah titip ke Camat, Kepala Desa untuk acara seperti ini bisa berkelanjutan dengan memanfatkan lahan yang ada. Sepanjang bantaran sungai, danau, dan lainnya bisa dimanfaatkan, tinggal bagaimana kita mendesainnya saja agar diminati masyarakat dan mau untuk datang,” kata dia.

Di tengah gencarnya era digitalisasi, Dani mendorong agar para pedagang juga bisa berjualan di e-commerce guna mendorong keberlanjutan ekonomi para pelaku usaha. “Mereka juga bisa berjualan online jadi tidak dijualkan pada saat offline saja, tapi masyarakat bisa lewat e-commerce lain untuk membeli produk-produk,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Dodit Ardian Pancapana, inovasi ini dapat mengoptimalkan daya tarik hutan sebagai media baru transaksi ekonomi tanpa harus merusak daya dukung lingkungan lewat acara Pasar Leuweung Pasisian.

“Tujuan kami mendatangi masyarakat supaya bisa mengoptimalkan produk-produk hutan yang dijual langsung oleh para petani. Huta Kota Alun-alun Setu Ajarwana yang dikelola oleh Dishut (Dinas Kehuatan) Jabar salah satunya bisa dimanfaatkan untuk penyelenggaraan Pasar Pasisian Leuweung ini,” kata dia. (dim)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait