Partisipasi Masyarakat dalam Pengawasan Pemilu di Kabupaten Bekasi Rendah

Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bekasi  terus berupaya meningkatkan pertisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu 2024.
Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bekasi  terus berupaya meningkatkan pertisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu 2024.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA  – Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bekasi  terus berupaya meningkatkan pertisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu 2024.

BACA: Caleg Boleh Kampanye di Lembaga Pendidikan dan Fasilitas Pemerintah, Tapi…

Bacaan Lainnya

Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Kabupaten Bekasi, Khoirudin mengatakan berkaca pada Pemilu 2019  angka laporan dari masyarakat terkait dugaan pelanggaran Pemilu sangat rendah.

Selama ini, temuan dugaan pelanggaran yang ditangani Bawaslu berasal dari laporan yang disampaikan sesama Calon Legilsatif baik di internal maupun  ekternal partai politik.

“Berkaca pada pelaksanaan Pemilu 2019 partisipasi masyarakat dalam mengawal dan mengawasi pelaksanaan Pemilu itu nol. Artinya tingkat Pengawasan Partisipatif masyarakat di kita masih sangat rendah,” kata Khoirudin, Sabtu (16/09).

Menurut Khaerudin, ada beberapa indikator rendahnya pertisipatif masyarakat. Salah satunya minim pengetahuan tentang regulasi pemilu dan pengawasan. Sehingga masyarakat belum mau menjadi pemberi awal informasi atau peloran pelanggaran kepada Bawaslu.

“Akibat rendahnya pengetahuan regulasi, banyak masyarakat yang tidak memiliki keberanian untuk melaporkan adanya indikasi pelanggaran di setiap tahapan,” kata dia.

Untuk itu, Bawaslu Kabupaten Bekasi terus terus berupaya meningkatkan pertisipasi masyarakat dalam pengawasan di Pemilu 2024. Keterlibatan semua kalangan dalam mengawasi jalannya Pemilu, dinilai penting untuk mengawal proses demokrasi ke arah yang lebih baik.

“Karena Bawaslu Kabupaten Bekasi menyadari penuh, tidak akan mungkin sukses dalam melakukan pengawasan tanpa ada dukungan dari seluruh elemen masyarakat,” kata dia.

Pihaknya mengaku terus memberikan edukasi tentang apa yang menjadi tujuan pengawasan partifipatif kepada masyarakat di tingkat Kecamatan hingga Desa.

“Termasuk kepada pemilih pemula, tokoh agama hingga tokoh masyarakat wilayah setempat,” ungkapnya. (dim)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait