BERITACIKARANG.COM, SERANG BARU – Anggota Kepolisian Sektor Serang Baru akhirnya berhasil menangkan MF (16), pacar dari PS (17) siswi SMA yang membuang bayinya sendiri di semak-semak samping bangunan sekolah tempatnya belajar beberapa waktu lalu.
Kepala Kepolisian Sektor Serang Baru, AKP. Josman Harianja menjelaskan MF diamankan oleh pihak kepolisian pada Kamis (08/12) kemarin di kediamannya.
“Iya, sudah kami amankan kemarin di kediamannya,” kata AKP Josman Harianja, Jum’at (09/12).
Identitas laki-laki berinisal MP (16) ini diketahui setelah pihak kepolisian memeriksa ponsel PS (17). Bahkan dalam percakapan keduanya di handpone, mereka melakukan perencanaan untuk membuang bayi tersebut.
“Mereka berdua mengaku pacaran sudah cukup lama, dua tahunan,” katanya.
Pasangan pelajar ini, diungkap Josman berbeda sekolah. MF (16) sekolah di salah satu SMA di Wilayah Cibarusah, sedangkan PS (17) sekolah di SMA di wilayah Serang Baru.
“Atas perbuatan keduanya. Kini keduanya telah kami tetapkan sebagai tersangka berdasarkan penelusuran dan bukti bukti yang kami dapat,” ujarnya.
Kendati demikian, pihak kepolisian hingga kini masih menunggu hasil rekomendasi dari Komisi Perlindungan Anak (KPA).
“Nanti rekomendasi-rekomendasi dari pihak terkait ini menjadi dasar kita untuk mengambil tindakan terhadap penanganan perkara ini, apakah dilakukan penanganan lanjut atau tidak dilakukan penanganan. Nanti kita lihat rekomendasi dari lembaga-lembaga terkait,” jelasnya.
Sebelumnya, warga Desa Sukaragam, Kecamatan Serang Baru digegerakan dengan penemuan bayi di semak-semak samping bangunan salah satu SMA Negeri di Kabupaten Bekasi, Senin (05/12) pagi.
Saat ditemukan bayi perempuan yang diduga baru dilahirkan tersebut terbungkus jas almamater SMA, lengkap dengan ari-ari dan tali pusar belum terputus.
Dari hasil penyelidikan pihak kepolisian, ibu kandung dari bayi malang tersebut adalah PS (17) seorang siswi SMA. Dia melewati proses persalinan seorang diri di toilet sekolahnya, sekira pukul 10.45 WIB.
Bayi tersebut kemudian dibuang oleh PS di sebelah tembok sekolah, lalu ditinggalkan hingga akhirnya meninggal dunia. (dim)